.webp)
Padahal digembar-gemborkan jika event yang berkelas internasional itu akan kembali digelar di Kota Pahlawan pada tahun 2015.
Eks Ketua Panitia AFW Rhy Surya mengaku justru merugi. "Kalau AFW tidak ada pendapatan karena merugi," katanya saat dihubungi detikcom, Selasa (23/9/2014).
Sayang Rhy enggan menyebut berapa kerugian yang dialami panitia pelaksanaan AFW tidak perlu di ekspose. Apalagi, menurut dia, Wali Kota Tri Rismaharini akan membantu.
"Ini mau di ekspose mas. Saya kira tidak usah, karena Pak Egon (GM Java Paragon Hotel and Residences) bilangnya jangan di ekspose dulu karena Bu Risma mau membantu menyelesaikan," ujar dia.
Bahkan Rhy juga mengaku kekurangan pembayaran terhadap Hotel Java Paragon Surabaya tempat menginap para desainer dan model bukan tanggung jawab dirinya, melainkan tanggung jawab dari Group President & CEO AFW Arwin Sharma.
Dan Rhy menegaskan bahwa dengan telah berakhirnya pelaksanaan AFW pada pertengahan Agustus 2014 maka berakhir pula tugas kepanitiaan.
"Kalau hotel kekurangannya US$ 4 ribu, itu dari ketuanya, presidennya bukan kami (ketua panitia lokal AFW)," katanya.
Versi Rhy, kekurangan pembayaran yang menjadi beban Arwin Sharma terhadap Hotel Java Paragon sebesar US$ 4 ribu. Sebaliknya pihak hotel menegaskan tanggungan yang harus dilunasi panitia mencapai Rp 90 Juta.
Yang penting menurut dia adalah event internasional telah selesai dan berjalan sukses. "Acaranya sudah lama berakhir, panitia sudah dibubarkan. Peserta dari luar negeri baik desainer dan model mengaku happy saat kembali ke negaranya," klaim Rhy.
Menang ironis bila persoalan itu tak kunjung terselesaikan. Pasalnya, Wali Kota Tri Rismaharini terlanjur membanggakan event tersebut dan berharap digelar kembali di Surabaya di tahun mendatang.
(ze/gik)
