"Mereka mengakui keterkaitan mereka dengan pemimpin organisasi Daesh di Suriah dan bahwa mereka didakwa melakukan operasi teroris di Yordania yang menargetkan sejumlah kepentingan vital," terang pejabat keamanan Yordania, menggunakan akronim ISIS dalam bahasa Arab, seperti dilansir AFP, Senin (22/9/2014).
Otoritas keamanan setempat melanjutkan penyelidikan atas kelompok militan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Militan keji tersebut memicu kekhawatiran besar bagi publik, termasuk Yordania, yang tengah berjuang menangani masuknya 600 ribu pengungsi Suriah dan memerangi kelompok militan lokal.
Yang terbaru, ISIS menyerukan seluruh muslim untuk membunuh warga negara-negara Barat yang ikut serta dalam koalisi internasional anti-ISIS atau Daulah Islamiyah.
"Jika kalian bisa membunuh seorang warga Amerika atau Eropa yang tak percaya -- khususnya warga Prancis yang dengki dan kotor -- atau warga Australia, atau warga Kanada... termasuk warga negara-negara yang masuk ke koalisi melawan Daulah Islamiyah, maka andalkanlah Allah, dan bunuh dia," cetus juru bicara ISIS, Abu Mohammed al-Adnani.
"Bunuhlah orang yang tak percaya itu, apakah dia warga sipil atau militer," imbuhnya dalam pesan yang dirilis ke sejumlah bahasa.
(nvc/mad)