"Pernah dua kali ditangkap pada tahun 2003 oleh Polres Surabaya Timur dan Polres Gresik," ujar Kapolrestabes Surabaya Kombespol Setija Junianta kepada wartawan, Senin (22/9/2014).
Setija menambahkan, bersama rekannya, Aris Setyawan, Nicolas sudah melakukan aksi merampas motor di tujuh lokasi. tiga kali di Wiyung, dan masing-masing satu kali di Gayungan, Diponegoro, Jalan Raya Gubeng, dan Jalan Biliton.
Dalam aksi terakhirnya membobol rumah di Jalan Biliton, Nicolas dan Aris sudah mempersiapkan aksinya sematang mungkin. Mereka sudah membaw aperalatan yang digunakan untuk menjebol pagar dan pintu rumah seperti tang, obeng, gunting, dan juga kunci T untuk membawa lari motor.
Mereka juga telah menyiapkan tali dan lakban yang sekiranya digunakan untuk menyekap korban bila melawan. Dan yang terakhir adalah Nicolas telah mneyiapkan sebuah pistol Bareta berpeluru tajam.
"Tersangka juga menggunakan motor dengan plat nopol palsu. Plat nopol palsu itu direkatkan di depan plat asli," ujar Setija.
Motor yang digunakan kedu aelaku adalah Honda BeAt yang bernopol Asli L 5977 KG. Plat itu dituutpi plat palsu yang ditempel menggunakan selotip bolak-balik bernopol W 2736 WR.
(iwd/iwd)