"Iya kebetulan kunjungan kami sebagian besar jamaah sudah pergi ke Makkah jadi tidak banyak yang dirawat. Kami melihat daftar yang sakit dan juga yang sudah dikirim ke RS Saudi Arabia," kata anggota Komisi VIII DPR Sumaryati Arjoso, yang ikut dalam rombongan peninjauan ke BPHI Madinah, Senin (22/9/2014).
Banyaknya pasien yang meninggal dunia juga jadi perhatian DPR. Sebagian besar karena penyakit yang diderita sejak di Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami kaget juga ada pasien diabetes yang pergi ke dokternya pribadi diberikan obat hanya 3 hari. Kalau naik haji seharusnya membawa obat sebanyak yang diperlukan selama di Tanah Suci," katanya.
Di BPHI, DPR sempat meninjau sejumlah pasien yang masih dirawat. DPR memberi pesan kepada jamaah yang sakit parah perlu mempertimbangkan sebelum berhaji.
"Tentu ibadah haji semua berharap mabrur dan harapannya surga. Tetapi kalau sudah sakit berat perlu dipertimbangkan untuk keselamatan bersama. Kadang ada pemaksaan dari keluarga karena usia sudah tua dan mendaftar lama jadi berangkat. Padahal dokter sudah menyarankan kalau berangkat haji itu harus mampu, tidak hanya secara biaya tapi juga mental, fisik, dan kesehatan itu yang utama,"pungkasnya.
(van/mpr)