"Diketahui, pemilik inisial N. Di lokasi sekitar pukul 21.00 WIB. Ada provokasi terhadap situasi sehingga pada waktu itu gagal mengamankan dan menyita, bahkan kecenderungan untuk kondisi tidak aman buat petugas kita, dan memutuskan meninggalkan lokasi," kata Juru bicara Polri, Brigjen Boy Rafli Amar di kantornya, Senin (22/9/2014).
Boy menyebutkan Provokasi yang dimaksud, adanya upaya menggagalkan langkah kepolisian yang dilakukan warga diperumahan. Terkait ada tertembaknya anggota TNI, kata Boy, peristiwa itu terjadi βadanya kesalahpahaman komunikasi antara Anggota Polri dengan TNI di lapangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kendati begitu, menurut Boy, pihaknya belum dapat berbicara banyak tentang kesalahpahaman komunikasi tersebut.
"Kami belum bisa berbicara tentang dinamika yang berkembang antara komunikasi yang berjalan di lapangan, jadi yang jelas di awal itu memang ketika anggota akan melakukan penyitaan, ada provikasi-provokasi terhadap situasi, karena ini kan komplek perumahan, dan anggota kita akhirnya tersudut, tidak memaksakan untuk melakukan penyitaan, pengamanan apalagi menangkap. Itu tidak dilakukan kemudian mundur ke belakang," katanya.
"Artinya, pada saat kembali itu lah terjadi proses komunikasi di lapangan yang sepertinya di antara warga yang ada, itu juga ada keterkaitan dengan keberadaan teman-teman yang dari batalyon disana. Jadi kami mohon diberi waktu untuk proses ini," ujarnya.
(idh/rvk)