Cerita Suwarni Jadi Operator Kapal Nambangan Selama 7 Tahun

Cerita Suwarni Jadi Operator Kapal Nambangan Selama 7 Tahun

- detikNews
Senin, 22 Sep 2014 10:40 WIB
Surabaya - Di balik bahaya menyeberang dengan kapal kecil di Sungai Morokrembangan, bagi Suwarni salah satu operator kapal nambangan merupakan rezeki tersendiri.

Karena bagi janda 5 anak ini, dengan mengoperasikan satu dari 7 kapal, dirinya bisa menghidupi kelima anaknya yang ditinggal mati suaminya 7 tahun silam.

Wanita 57 tahun ini bisa mendapatkan Rp 30 ribu tiap hari jika ramai dan setelah dipotong uang sewa perahu Rp 35 ribu/hari.

"Lumayan mas. Cukup damel kebutuhan sak ben dintene, damel lare-lare, damel nedo. Pokok'e cukup (Cukup dipakai kebutuhan tiap hari, buat anak-anak, buat makan, pokonya cukup)," kata Suwarni kepada detikcom, Senin (22/9/2014).

Setelah ditinggal suami, kata Suwarni, dirinya menjadi tulang punggung keluarga. Sejak saat itu, dia harus bangun dini hari demi meraup rupiah lebih dibandingkan 6 operator kapal nambang lainnya yang baru beroperasi pukul 05.30 Wib.

"Saya mulai pukul 03.00 WIB sudah bekerja untuk mengantar ibu-ibu belanja ke pasar lalu dilanjutkan sekitar pukul 06.00 WIB mengantar anak-anak sekolah menyeberang sungai," ungkapnya.

Selama menjadi operator kapal nambangan, Suwarni memiliki suka dan duka selama menjalankan profesi yang dijalaninya. "Kalau anak-anak sekolah ada yang bayar, ada yang tidak. Kalau yang nakal, setelah sampai langsung loncat, tapi ya biar wong namanya juga anak-anak. Kalau orang dewasa tarifnya Rp 1.000 sekali menyeberang," tandas dia.

(fat/fat)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.