Peresmian laboratorium ini dilaksanakan di Balai Indonesia SRIT, Jumat (19/9/2014) pagi. Dalam peresmian ini turut hadir Kepala Sekolah SRIT, Supardo beserta para guru dan siswa, serta para kepala perwakilan BUMN yang berada di Tokyo.
"Laboratorium Bahasa dari Pertamina dapat dipergunakan seoptimal mungkin, sehingga lahir siswa dan siswi SRIT yang cerdas, berbudi pekerti luhur serta mampu bersaing di era globalisasi ini. Ia juga berpesan kepada para siswa, agar selalu semangat dalam belajar, jangan mudah putus asa," ujar Karen dalam rilis yang diterima detikcom, Sabtu (20/9/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Laboratorium bahasa ini adalah bantuan program CSR (Corporate Social Responsibility) PT. Pertamina (Persero) yang juga merupakan salah satu bentuk lanjutan kerja sama yang telah ditempuh sejak puluhan tahun yang lalu. Salah satu tujuan kerja sama antara SRIT dan Pertamina, termasuk juga dalam pendirian laboratorium tersebut, adalah untuk meningkatkan proses belajar mengajar di SRIT yang ujung-ujungnya demi meningkatkan mutu pendidikan anak-anak Indonesia yang mengenyam pendidikan di sekolah tersebut.
Pendirian laboratorium bahasa ini akan semakin melengkapi fasilitas-fasilitas yang telah terlebih dahulu dimiliki oleh sekolah yang telah berdiri sejak tahun 1962 di Meguro, Tokyo itu. Sebagai informasi, saat ini SRIT memiliki 75 siswa yang tersebar dari jenjang taman kanak-kanak, sekolah dasar, menengah pertama dan menengah atas.
(spt/jor)