Warga muslim di Jerman menggelar salat bersama dan juga unjuk rasa mengecam keberadaan ekstremis Islam, khususnya kelompok ISIS. Mereka juga mengecam aksi pembakaran di sejumlah masjid.
Imam dari lebih 2.000 masjid di Jerman ikut serta dalam unjuk rasa yang digelar oleh empat kelompok komunitas muslim terbesar di Jerman ini. Sejumlah kementerian, anggota parlemen dan wali kota setempat juga ikut serta dalam aksi protes ini.
"Kita harus bersatu sebagai satu masyarakat ketika menghadapi kejahatan karena kebencian, tidak peduli apakah terhadap gereja, masjid, sinagog atau tempat ibadah lainnya," sebut juru bicara Dewan Koordinasi Muslim, Ali Kizilkaya seperti dilansir AFP, Jumat (19/9/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada teroris dan pembunuh yang menyeret Islam ke dalam kekotoran ini dan membawa kebencian serta penderitaan bagi orang-orang, termasuk sesama warga muslim, di Suriah, di Irak dan di mana saja," tulisnya dalam artikel surat kabar ternama Jerman, Bild.
"Kami ingin memperjelas bahwa mayoritas warga muslim di negara ini dan di seluruh dunia berpikir dan bertindak sangat berbeda. Islam adalah agama yang penuh kedamaian," jelasnya.
Dalam konferensi pers, Mazyek menyebutkan adanya peningkatan sentimen antimuslim di Jerman, sebagai imbas dari kiprah ISIS di Irak dan Suriah. Dikatakannya, ada sekitar lima aksi pembakaran dan serangan terhadap masjid dalam waktu 3 minggu terakhir.
Aksi unjuk rasa damai akan dilakukan setelah salat Jumat di sejumlah kota di Jerman termasuk Berlin, Hamburg, Moelln, Bielefeld, Oldenburg, Frankfurt dan Stuttgart.
(nvc/ita)