Delegasi DPR yang ikut dalam kunjungan ini antara lain Ketua Komisi I Mahfudz Sidik, Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) Surahman Hidayat, Syaifullah Tamliha (FPPP), Almuzammil Yusuf (FPKS), Ramadhan Pohan (FPD), Muhammad Najib (FPAN), Hari Kartina (FPD), M Basri Sidehabi (FPG), dan M Syahfan Badri Sampurno (FPKS).
Ketua Kaukus Palestina DPR Almuzammil Yusuf mengatakan kunjungan ini merupakan kunjungan DPR yang ketiga ke Palestina dalam periode 2009-2014. Kunjungan sebelumnya dilakukan pada 2010 dan 2012.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Muzammil, kunjungan ini menjadi penting untuk membuka keran bantuan dari masyarakat Indonesia ke Palestina, khususnya Gaza. Karena menurut dia, pasca serangan Israel selama 51 hari ka Gaza, pintu masuk bantuan dari luar ke Gaza menjadi tidak mudah.
Dalam kunjungan yang dijadwalkan melakukan pertemuan dengan Presiden dan Perdana Menteri Palestina itu, Muzammil menuturkan delegasi juga akan melakukan pembicaraan diplomatik soal penjajakan pembukaan perwakilan resmi RI di Ramallah. Upaya pembukaan KBRI menurut dia sudah diupayakan pemerintah RI sejak 3 tahun lalu.
Anggota Komisi I dari FPAN, Muhammad Najib menambahkan, keinginan pemerintah Indonesia untuk membuka KBRI di Ramallah akan terus dicari jalan keluarnya.
"Meskipun ini tidak mudah. Karena Indonesia tidak ada hubungan diplomatik dengan Israel. Tapi kita ingin ada KBRI di Ramallah. Sebetulnya Israel juga punya kepentingan terhadap Indonesia untuk mengakui secara diplomatik," ucapnya.
Agenda lain, lanjut Najib, kunjungan ini untuk memberi dukungan dan memperkuat pemerintah persatuan yang sedang dibangun di Palestina.
Pertemuan bilateral delegasi DPR RI dengan Presiden dan PM Palestina dijadwalkan berlangsung di Ramallah, Sabtu (20/9/2014). Selain ke Ramallah, delegasi dijadwalkan mengunjungi Rumah Sakit Indonesia di Gaza melalui Mesir. Rombongan delegasi kembali ke Tanah Air pada 24 September 2014.
(rmd/trq)