Pemerintah Provinsi Bali menganggap, penataan dan banyaknya taman di Kota Surabaya patut dicontoh oleh pemerintah daerah di Pulau Dewata.
Wakil Gubernur Bali, I Ketut Sudikerta bersama pejabat Pemprov Bali serta beberapa kepala daerah secara khusus datang ke Surabaya untuk mengetahui kunci sukses Pemkot Surabaya dalam mengelola sampah, membuat taman kota, serta upaya menggerakkan warga agar ikut berpartisipasi dalam pengelolaan lingkungan.
"Saya dulu sering ke Surabaya. Dulu masih kumuh dan panas tetapi Surabaya sekarang bersih, asri, rimbun. Karena itu, kami ingin mendapatkan masukan terkait upaya ibu walikota dalam penanganan lingkungan. Kami ingi tahu kiat apa yang dipakai Pemerintah Kota Surabaya sehingga bisa seperti itu," kata I Ketut Sudikerta pada Risma dalam pertemuan di ruang kerja walikota di Balai Kota Surabaya, Rabu (17/9/2014).
Mendapat pertanyaan seperti itu, walikota yang diusung PDIP ini secara detil menjelaskan berbagai terobosan dan upayanya menjadikan Surabaya lebih baik.
"Warga di kampung sudah mengolah sampah sendiri dengan memisahkan sampah organic dan yang non organic. Kita juga punya banyak rumah kompos. Karenanya, meski warga Surabaya banyak, tapi sampah yang masuk ke tempat pembuangan akhir (TPA) terus turun. Jumlah warga yang terkena penyakit karena lingkungan juga terus turun," beber Risma.
Mendengar paparan demi paparan yang disampaikan walikota, Ketut berharap, para SKPD yang ikut serta dalam rombongan, termasuk juga pejabat dari kabupaten/kota, bisa menerapkannya di Pulau Dewata.
"Mudah-mudahan, apa yang disampaikan bu wali ini, bisa kita sinergikan dengan pembangunan dan pengelolaan lingkungan di Bali," pungkas Ketut.
Dalam pertemuan yang berlangsung sekitar 60 menit ini ditutup dengan saling tukar cinderamata.
(bdh/bdh)