Tim Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Sumenep dan keluarga hanya mengandalkan tes DNA untuk mengetahui siapa pelakunya.
"Tes DNA akan kita lakukan setelah korban melahirkan. Setelah itu baru kita laporkan ke polisi," kata salah satu tim P2TP2A, Wiwik Karim kepada wartawan, usai memeriksakan kehamilan korban di RS Moh Anwar Sumeneo, Rabu (17/9/2014).
Wiwik mengaku, tim dokter dan pihak terkait akan melakukan caesar jika korban melahirkan. Sebab kondisi korban sangat sulit diajak berkomunikasi.
"Kondisi kehamilannya sudah tua dan sekitar 3-4 minggu kedepan kemungkinan besar akan lahir. Sementara jenis kelamin bayi laki-laki dan diperkirakan lahir 3-4 minggu mendatang," tambah Wiwik.
(fat/fat)