"Program kerjasama untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM), ketahanan pangan. Dan Jawa Timur menjadi salah satu pilot project," kata Wagub Jatim Saifullah Yusuf kepada wartawan usai menerima kunjungan Wakil Menteri Departemen of Foreign affair and trade (DFAT) Australia Jean Bernard Carrasco saat di ruang kerjanya, kantor Gubernur Jatim, Jalan Pahlawan, Surabaya, Rabu (17/9/2014).
Wagub Jatim yang biasa disapa Gus Ipul ini mengatakan, fokus di bidang pertanian seperti usaha peningkatan produktivitas petani yang menggunakan intervensi khusus.
"Misalnya panen mangga yang biasanya setahun sekali bisa berubah menjadi dua kali. Selain mangga juga ada buah Belimbing dan bibit untuk tanaman tertentu," terangnya.
Meningkatnya jumlah penduduk dan minimnya keterbatasan lahan pertanian menyebabkan pemerintah harus memiliki formula untuk mengatasinya. Katanya, tidak ada pilihan lain bagi pemerintah untuk mencari solusi meningkatkan produktifitas, kecuali dengan bantuan teknologi yang disinergikan dengan ketersediaan bibit dan pengguna pupuk yang ada.
"Kami senang ada program yang dilakukan oleh AIP-PRISMA di Kabupaten Ponorogo dengan memberikan horman kepada pohon, sehingga hasil panen mangga yang hanya panen pada satu musim bisa dilakukan dua kali dalam setiap musim panen," ujarnya.
Mantan Menteri PDT ini menambahkan, meskipun ada 1.000 hektar lahan untuk pertanian berkurang, akan tetapi produktifitas pertanian tetap meningkat, dengan dilakukannya pemberian hormon kepada tumbuhan, pemeliharaan pupuk secara intens dan didukung dengan teknologi yang ada.
"Maka peningkatan produktifitas akan terealisasi. Dan perlu kerja keras untuk meningkatkan produktifitas pertanian sekaligus menambah nilai tukar petani. Untuk itu, perlu kerjasama dengan berbagai pihak," tandasnya.
Sementara itu, Wakil Menteri Departemen of Foreign affair and trade (DFAT) Australia Jean Bernard Carrasco mengatakan, pihaknya sangat terbuka untuk melakukan kerjasama di bidang peningkatan pertanian di Jatim.
"Kami sangat berharap kerjasama di bidang pertanian ini ditingkatkan lagi. Kami akan berkeliling untuk melihat potensi di bidang pertanian. Dan semoga kerjasama ini membawa kebaikan bagi masyarakat Jawa Timur," kata Jean.
Sedangkan, Team Leader AIP-PRISMA Daniel Nugraha menambahkan, meskipun musim panen mangga pada iklim di Indonesia hanya mampu panen satu kali, namun dengan tambahan suntikan bibit yang ada pada musim panen dapat dilakukan dua kali.
"Kami memiliki formula untuk menambah jumlah produksi dan terbukti mampu meningkatkan produksi pada musim panen," ujarnya.
Ia mengakui bahwa kebutuhan mangga cukup besar dan tidak hanya di dalam negeri, tapi juga dibutuhkan di luar negeri. Ia berharap, dengan formula tersebut dapat memenuhi kebutuhan permintaan mangga.
"Meskipun pada musim panen utama produktivitasnya menurun 20 persen, tapi jumlah produksi buah mangga meningkat," jelasnya.
(roi/fat)