Hanya Digaji Rp 200 Ribu, Hansip di Ciputat Sudah Lama Tak Ada

Akhir Cerita Hansip

Hanya Digaji Rp 200 Ribu, Hansip di Ciputat Sudah Lama Tak Ada

- detikNews
Rabu, 17 Sep 2014 13:18 WIB
RT 02/Ciputat
Jakarta - Penghapusan hansip oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melalui pencabutan Keppres‎ per 1 September, menuai tanggapan beragam. Di Ciputat, jauh sebelum Keppres itu dicabut, keberadaan Hansip memang sudah lama hilang.

"Saya sudah 10 tahun jadi hansip, sekarang sudah lama berhenti‎. Kerjanya berat, cuma dapat Rp 200 ribu kurang," ucap Madi Nawiri saat berbincang di kediamannya, Ciputat, Tangerang Selatan, Kamis (17/9/2014).

Menurut Madi, saat menjadi hansip dia harus bekerja saban malam berkeliling perumahan di lingkungan RT-nya hingga subuh hari. Paginya, dia bekerja sebagai petugas kebersihan mengambil sampah dari rumah ke rumah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sekarang jadi kebersihan saja. Kalau hansip itu uangnya ya kalau ada uang kas lebih aja," ujarnya terkekeh mengingat pengalamannya 10 tahun jadi hansip.

Akibatnya, tak ada warga yang mau menjadi hansip dengan penghasilan begitu kecil. Peran hansip di lingkungan RT 03/08 tempat Madi Tinggal, akhirnya diserahkan kepada Pak RT‎.

Namun, Madi menerangkan, tak hanya di RT 03, tapi RT 01, 02 dan 04 RW 08 Ciputat juga sudah lama tidak hansip. ‎Warga kemudian menggantinya dengan sistem ronda bergilir.

"Tapi cuma jalan seminggu dua minggu, terus bubar. Ada yang mau jalan, ada yang nggak," ucap Madi.

Soal pencabutan Keppres tentang hansip, Madi tak mengerti banyak. Itulah tadi kembali lagi, sekalipun ada hansip tak ada yang berminat karena kerja berat sementara gajinya tak seberapa alias seadanya.

Sementara itu, ketua RT setempat, Panjuli saat ditemui di kediamannya membenarkan kondisi hansip di lingkungannya. Dia terpaksa 'merangkap jabatan' sebagai ketua RT dan Hansip.

"Istilahnya mau dibikin hansip juga nggak keuber bayarnya, jadi apa adanya. Saya yang penting kontrol keadaan, aman. Sudah, hasilnya untuk bayar tukang sampah," tutur Panjuli di kediamannya, Ciputat.

"Kalau dihapuskan ya saya rasa di sini memang sudah lama nggak pakai hansip. Sebetulnya dibutuhin untuk kontrol, jam sekian itu harus. Makanya banyak telernya, nggak ada gajinya malah tekor," ucap bapak berusia senja itu terkekeh.

(bal/mad)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads