Mengapa ISIS 'akan Mati'?

Mengapa ISIS 'akan Mati'?

- detikNews
Rabu, 17 Sep 2014 10:39 WIB
Jakarta -

Daulah Islamiyah bukan hanya lebih lemah secara militer, tetapi ideologinya mengalami luka yang dalam, kata Dr Afzal Ashraf dari satu lembaga kajian keamanan dan pertahanan di Inggris, RUSI.

Sampai sejauh ini, strategi kelompok ini tidaklah menyerang Barat secara langsung, berbeda dengan al-Qaida.

Amerika Serikat langsung mengatasi al-Qaida sehingga dalam tujuh tahun ini organisasi ini hanya melakukan serangan propaganda internet.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jadi harus ada keyakinan bahwa gerakan yang langsung mengancam Barat secara sistematis akan kehilangan kemampuan merusak.

Persaingan kekuasaan dengan Al-Qaida

DI dan al-Qaida saling membenci, bukan terkait dengan teologi tetapi karena sama-sama bersaing menjadi penguasa.

Haus kekuasaan antara keduanya merusak kaitan ideologi dan agama yang ada.

Ajaran Islam tentang pemahaman mengenai Tuhan dan penciptaan, hancur karena nafsu mendapatkan kekuasaan dengan menggunakan kekerasan.

Pertarungan untuk mendapatkan "kekuasaan" keagamaan melalui penguasaan wilayah dengan menggunakan kekerasan mengungkapkan persaudaraan hanyalah sebuah mitos.

Β 

Kelemahan Irak

DI menguasai wilayah bukan karena kekuatannya, tetapi lebih karena besarnya kegagalan militer Irak untuk dapat bertahan dan berperang.

Kelompok yang sebelumnya dikenal dengan nama ISIS ini sekitar tiga bulan lalu membual akan menguasai Baghdad dalam hitungan hari.

Hal ini tidak pernah terjadi. DI bahkan harus bergerak mundur dari sejumlah wilayah.

Beberapa minggu lalu, kelompok ini kehilangan Bendungan Mosul yang strategis ke tangan pejuang Peshmerga Kurdi yang aksinya didukung kekuatan udara AS.

Amerika Serikat

Tanggal 10 September, Presiden Barack Obama mengumumkan strategi negaranya untuk "menjatuhkan dan menghancurkan" DI.

Β 

Kehancuran DI memang tidak akan berlangsung cepat dan mudah tetapi hal ini tidak bisa dihindari lagi.

Begitu mengalami tekanan pasukan darat dan serangan udara, milisi DI kemungkinan besar akan menyusup ke daerah perkotaan di mana pengejaran akan menyebabkan jatuhnya korban warga sipil.

Sangatlah penting bagi pasukan darat dan udara untuk berusaha menahan diri. Korban sipil hanya akan menimbulkan masalah yang menguntungkan pihak ekstremis.

Operasi terbatas yang terkontrol dengan baik akan memungkinkan pembersihan DI dari kota dan desa dalam beberapa bulan.

(nwk/nwk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads