Namun, berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur, jumlah desa yang mengalami kekeringan tahun ini menurun dibanding tahun sebelumnya.
"Tahun lalu desa yang mengalami kekeringan sebanyak 870 desa dan tersebar di 26 kabupaten. Tahun ini ada 642 desa di 22 kabupaten," kata Kepala BPBD Jatim Sudarmawan, Selasa (16/9/2014).
Ia menerangkan, menurunnya desa yang mengalami kekeringan karena di wilayah tersebut sudah memiliki mitigasi, membangun embung dan sumur dalam.
Sebanyak 146 desa yang tahun lalu dilanda bencana kekeringan, kini sudah terbebas di empat kabupaten yakni Kabupaten Lumajang, Kabupaten Madiun, Jember dan Kabupaten Mojokerto.
Meski ada penurunan desa terdampak kekeringan, namun ada beberapa peningkatan desa yang mengalami kekeringan, terutama di wilayah Kabupaten Sumenep, Madura. Tahun lalu ada 26 desa yang mengalami kekeringan. Sedangkan tahun ini mengalami peningkatan menjadi 36 desa.
"Ada penanganan jangka pendek dan jangka panjang," jelasnya sambil menambahkan, untuk jangka pendek pihaknya mengajukan anggaran Rp 3 milair untuk droping air. Sedangkan jangan panjang seperti pembangunan embung, sumur dalam (sumur bor).
(roi/fat)