Sekitar 800 warga rela antre mengikuti pengobatan gratis, yang dilaksanakan di Balai Desa Sumberwaru Kecamatan Banyuputih. Mereka dilayani 3 dokter US Army dan sejumlah tenaga medis Kostrad TNI AD.
Menariknya, sebagian warga justru kebingungan saat mendapat pengarahan medis dari dokter US Army. Faktor bahasa membuat pasien yang rata-rata berusia lanjut tidak paham. Sang dokter pun hanya tersenyum, saat dijawab pasien dengan menggunakan bahasa Madura.
"Napa cakna, kaule tak ngarte ka ocak Inggris. (Bilang apa, saya tidak mengerti Bahasa Inggris, red)," kata salah seorang pasien.
Para pasien baru mengerti, setelah dibantu para juru bahasa yang sengaja disiapkan. Kebanyakan warga yang mengikuti kegiatan pengobatan gratis itu menderita penyakit stroke, hypertensi, sesak nafas, reumatik, dan penyakit lainnya. Hasanah, mengaku senang bisa menyertakan suaminya yang menderita stroke, dalam pengobatan gratis US Army - TNI AD.
"Saya senang bisa dibantu pak tentara. Selama ini penyakit suami saya sudah banyak menelan biaya," tutur Hasanah, salah satu warga di pengobatan gratis.
Pengobatan massal gratis itu merupakan rangkaian kegiatan latihan bersama bertajuk Latma Garuda Shield, antara US Army dan TNI AD. Latihan bersama dilakukan selama sebulan di Situbondo.
"Bakti sosial berupa pengobatan gratis ini bagian dari latihan bersama Garuda Shield. Respon warga cukup antusias. Ada sekitar 800 warga di sekitar lokasi latihan yang mengikuti pengobatan gratis ini," tandas Komandan Latihan Kolonel Infanteri Agung Pambudi.
(fat/fat)