Ketum Golkar Aburizal Bakrie (Ical) berpendapat bahwa kehidupan berbangsa dan bernegara saat ini sudah melenceng. Ical menganggap, cara pandang bangsa mulai melenceng setelah tahun 1999.
"Melihat keadaan sekarang ini, rasanya ada yang perlu kita perbaiki. Kehidupan yang terlalu melenceng ke kanan setelah kita menandatangani kesepakatan tahun 1999 dengan IMF, terjadi perubahan dalam cara kita berbangsa bernegara terlalu ke kanan," kata Ical dalam sambutannya di acara Musyawarah Pimpinan Nasional I Kosgoro 1957 di Hotel Discovery Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (13/9/2014).
Menurut Ical, pola pandang bangsa selama ini telah salah dan ada yang harus diperbaiki. Salah satu yang harus diperbaiki adalah undang-undang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena itu kita harus kembalikan lagi UU itu agar sesuai dengan falsafah bangsa kita," imbuhnya.
Niat Ical untuk mengubah UU ini sepertinya tepat dengan fakta saat ini, yakni Golkar adalah salah satu partai yang getol menggarap RUU Pilkada yang isinya adalah pemilihan kepala daerah dikembalikan ke mekanisme DPRD. Golkar tak sendiri, partai-partai lain yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih kompak satu suara dengan Golkar. Namun, mekanisme Pilkada melalui DPRD ini mendapat tentangan dari berbagai pihak.
(kha/kha)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini