Kapolsek Puri, AKP Samadi mengatakan, jenazah Sahrul pertama kali ditemukan ibunya, Yuniati, Sabtu (6/9/2014) sekitar pukul 00.15 Wib.
Tak seperti biasanya, pemuda yang sejak tiga bulan lalu mengurung diri di dalam kamarnya ini, tidak terlihat keluar. Selain itu, ibu Sahrul mendengar suara aneh dari dalam kamar putra bungsunya itu.
Saat ditemukan, Samadi menuturkan, kondisi Sahrul sudah tak bernyawa. Pemuda yang putus sekolah sejak kelas 3 SMA ini, tergantung menggunakan baju muslim berwarna abu-abu miliknya.
"Kita tidak lakukan otopsi karena keluarga menolak. Hasil pemeriksaan luar, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuhnya, ini murni bunuh diri karena pada kemaluan korban terdapat bercak sperma," imbuhnya.
Selain itu, masih menurut Samadi, di kamar pemuda yang sempat 'mondok' di kawasan Pacet ini, polisi menemukan sebuah surat wasiat.
Sejak ditinggal menikah lagi oleh ayahnya lima tahun yang lalu, menurut Samadi, Sahrul mulai menunjukkan perubahan mental. Selain tidak mau mengikuti ujian nasional tahun lalu, Sahrul yang tahun ini dipondokkan ibunya di sebuah pesantren di Pacet ini juga memutuskan berhenti.
"Keluar pondok tiga bulan lalu, sejak itu selalu mengurung diri, dugaan kami, pemuda ini frustasi sejak ditinggal ayahnya menikah lagi dan menetap di Pati, Jawa Tengah," ungkapnya.
(gik/gik)