Pengamatan detikcom, Kamis (4/9/2014), seorang perempuan pedagang makanan menangis saat lapaknya ditertibkan petugas Satpol PP.
Penertiban tersebut nyaris ricuh karena pedagang berusaha menghalangi petugas saat penertiban. Pedagang dan petugas Satpol PP saling menarik meja dan peralatan dagang lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pedagang lainnya, Siti juga menangis saat petugas satpol PP membongkar lapaknya. Saking emosinya, Siti bahkan sempat menantang petugas Satpol PP yang jumlahnya puluhan.
"Ayo ke sini, kamu kira saya takut," kata Siti.
PKL nekat berjualan karena sudah terlanjur mengeluarkan modal uang untuk membeli alat-alat berdagang mereka. "Ini sudah modal Rp 1 juta. Ya saya kecewa," ungkap Siti.
Kabid Trantib Satpol PP Kota Semarang, Aniceto Magno Dasilva, mengaku sudah berkali-kali memberikan sosialisasi dan peringatan. "Sudah diberi kesempatan. Ini pelanggaran, area ini harus bersih, malam hari tidak apa-apa," pungkas Aniceto.
Aksi penertiban berlangsung sekitar 30 menit. Puluhan lapak pedagang di Jalan Menteri Supeno sudah ditertibkan dan barang dagangan PKL diangkut menggunakan dua truk Satpol PP.
Diketahui lokasi yang sama tepatnya dekat dengan Jalan Dr Kariadi sebelumnya juga telah dilakukan penertiban.
(alg/aan)