Apalagi baru-baru ini terungkapnya kasus sabu-sabu yang dipesan seorang warga binaan di lapas. BNN pun akan melakukan penyisiran dan penyelidikan.
"Kita akan lakukan penyisiran dan sedang proses penyelidikan terkait jaringan narkoba lapas," kata Kepala BNN Kota Malang AKBP Henry Budiman kepada wartawan di kantornya Jalan Mayjen Sungkono, Kamis (4/8/2014).
Dia mengaku, masih adanya peredaran di lapas menjadi bukti bahwa jaringan narkoba masih bergerak dari balik jeruji besi.
"Kawasan Kota Malang sangat punya potensi, karena memang di sini merupakan jalan pintas masuknya barang haram itu," tuturnya.
BNN juga getol menyelidiki jaringan narkoba dengan pasar pelajar dan mahasiswa. Data BNN Nasional menyebut, sebanyak 22% mahasiswa dan pelajar terlibat dalam narkoba, baik sebagai pemakai maupun pengedar.
"Saya sudah kasih surat ke rektor, agar melihat dan menyisir kampusnya, karena kita tak bisa bergerak sendiri, untuk tataran siswa kita juga lakukan tes urine setiap bulannya," ungkap Henry.
Tak hanya pemeriksaan eksternal, BNN Kota Malang juga melakukan pemeriksaan yang sifatnya internal dengan sasaran bidik anggota BNN sendiri.
"Saya juga tak ingin ada anggota yang terlibat aktif dalam pusaran narkoba, kalau ada saya tindak tegas," tandasnya.
(fat/fat)