Polemik 'Tuhan Membusuk', Dekanat Bekukan Dewan Mahasiswa Ushuluddin UIN-SA

Polemik 'Tuhan Membusuk', Dekanat Bekukan Dewan Mahasiswa Ushuluddin UIN-SA

- detikNews
Rabu, 03 Sep 2014 19:48 WIB
Surabaya - Dekanat Fakultas Ushuluddin dan Filsafat (FUF) Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UIN-SA) akhirnya memberi sanksi ke Dewan Mahasiswa Ushuluddin selaku panitia ospek Cinta Almamater Fakultas yang bertemakan: 'Tuhan Membusuk'.

Sanksi tersebut berupa pembekuan Dewan Mahasiswa Ushuludin dan Filsafat hingga batas waktu yang tidak ditentukan. Sebab dianggap melanggar kode etik mahasiswa UIN-SA dan tata tertib pelaksanaan orientasi mahasiswa cinta almamater.

"Setelah dekanat menggelar rapat terbatas kemarin, kami langsung membekukan sampai waktu yang tidak ditentukan," ujar Dekan FUF UIN-SA Surabaya, Dr Muhid MAg, Rabu (3/9/2014).

Ia menerangkan, pihaknya sudah diskusi serius dengan panitia orientasi cinta almamater, terkait tema 'Tuhan Membusuk'. Diskusi tersebut sempat terhenti untuk mengikuti upacara pembukaan ospek tersebut.

Diskusi dilanjutkan kembali setelah upcara pembukaan dan mahasiswa ngotot dengan tema 'Tuhan Membusuk'. Alasannya, ide tema tersebut buah dari pemikiran dan diskusi panjang mereka.

"Kami hanya meminta menghapus tema 'Tuhan Membusuk' di spanduk besar yang ada di depan forum orientasi dan jalan utama kampus," tuturnya.

Muhid mengaku tidak tahu pada hari berikutnya spanduk bertuliskan 'Tuhan Membusuk' kembali terpampang hingga ramai diperbincangkan di media sosial.

Pihaknya pun memberikan sanksi pembekuan dewan mahasiswa, sehingga praktis kegiatan dan jatah anggaran Dewan Mahasiswa Ushuluddin dan Filsafat tidak dicairkan.

"Sanksi ini jangan diartikan memberangus kreativitas mahasiswa. Tujuannya ini untuk melihat sejauh mana perubahan sikap mahasiswa atas aksi yang dilakukannya," jelasnya.

Saat Ospek mahasiswa baru 2014, muncul spanduk bertuliskan "Tuhan Membusuk" di kawasan kampus UIN-SA. Akibatnya, FPI dan Gerakan Umat Islam Bersatu (GUIB) Jawa Timur melaporkan rektor, dekan dan senat mahasiswa UIN-SA Surabaya ke Polda Jatim.

Laporan tersebut terkait dugaan pelecehan agama yang menyebutkan Tuhan Membusuk di acara ospek Mahasiswa Baru 2014 UIN-SA pekan lalu.

Dari keterangan mahasiswa yang digali dekanat, maksud pembuatan spanduk tersebut sebagai bentuk kritikan kepada kelompok yang menggunakan nama Tuhan untuk hal-hal yang bertentangan dengan agama. (roi/fat)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.