"Kejadiannya dini hari tadi," kata salah satu korban, Retno Eko, saat berbincang dengan polisi di Polrestabes Surabaya, Rabu (3/9/2014).
Eko mengatakan, saat itu dia yang bekerja sebagai petugas keamanan luar berjaga di pintu keluar mobil, mendapat kabar dari HT jika di dalam club telah terjadi keributan. Eko diperintahkan agar bersiap-siap karena orang yang membuat keributan hendak keluar. Rupanya keributan di dalam diteruskan pelaku di luar.
"Saat itu kan memang ramai, ada banyak mobil keluar. Dari jauh saya lihat 4 orang pria dan seorang perempuan yang bikin ribut itu keluar dari mobil," lanjut Eko.
Salah seorang diantara mereka lalu menghampiri Eko. Dia menantang tetapi Eko terus mundur. Tetapi orang itu terus mengikuti hingga akhirnya mereka berantem. Saat berada di tengah perkelahian, seseorang yang lain berteriak mengancam akan menembak sambil tangannya mengambil sesuatu dari tas pinggangnya.
"Saya yang ketakutan lalu lari. Orang itu mengejar tetapi saya lebih cepat. Dari orang-orang saya diberitahu jika yang berkelahi dengan saya tadi adalah mantan petinju, AR," lanjut Eko yang mengaku pipi dan bagian dalam mulutnya terluka terkena pukulan..
Eko pun menghubungi pihak manajemen (Parlin) dan koordinator security Penthouse (Sudarsono). Tetapi mereka yang datang ke lokasi justru babak belur dihajar empat orang itu. Tiga orang yang turut dihajar adalah para tukang parkir yakni Rokib, Abdullah dan satu orang lagi yang tidak dikenal Eko.
"Yang paling parah adalah pak Parlin. Dia bahkan sampai tidak bisa jalan karena terus dipukuli," cerita Eko
Mereka berhenti menganiaya setelah sepasukan keamanan Penthouse datang. Bahkan salah satu pelaku gantian dihajar. "Pihak Penthouse sudah meminta damai dan urusannya tak perlu diperpanjang. Tetapi mereka malah mengancam akan datang kembali. Kami pun akhirnya lapor ke Polsek Wonokromo," pungkas Eko.
Kasus ini akhirnya dilimpahkan ke Polrestabes Surabaya. Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Sumaryono mengatakan jika pihaknya saat ini masih melakukan pemeriksaan. Ada empat orang yang masih dimintai keterangan.
"Kami masih meminta keterangan dari saksi korban. Kasus ini masih kami selidiki," tandas Sumaryono.
(iwd/fat)