Presiden Prancis Francis Hollande terkejut mengetahui militan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) kembali memenggal wartawan Amerika Serikat. Hollande menyebutnya sebagai tindakan biadab.
"Ini merupakan aksi biadab pasca pembunuhan wartawan James Foley, mengungkapkan sifat keji mereka (ISIS)," ujar Hollande dalam pernyataannya seperti dilansir AFP, Rabu (3/9/2014).
Presiden Hollande menambahkan, kiprah militan ISIS selama ini hanya tahu soal teror.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Suara anggota militan yang kental dengan aksen Inggris tersebut diperkirakan sama dengan suara pria dalam video pemenggalan James Foley pada 19 Agustus 2014 lalu. Lokasi pemenggalan juga diduga sama dengan lokasi pemenggalan Foley.
Sekjen PBB Ban Ki Moon marah atas aksi keji ISIS ini. Sedangkan AS mengaku muak atas pembunuhan brutal warganya oleh ISIS, sembari intelijen AS berusaha memastikan bahwa video yang dirilis ISIS tersebut asli.
Sebagai wartawan lepas, Sotloff diketahui menulis artikel bagi berbagai media ternama seperti Time, Foreign Policy dan sejumlah majalah lainnya. Sotloff dilaporkan diculik di Suriah pada bulan Agustus 2013 lalu.
(nvc/ita)