Kisah Wanita Australia Membuat Aplikasi Smartphone untuk Tangkal Rasisme

Kisah Wanita Australia Membuat Aplikasi Smartphone untuk Tangkal Rasisme

- detikNews
Sabtu, 30 Agu 2014 06:03 WIB
Nusa Dua - Relawan asal Australia, Priscilla Brice punya perhatian khusus terhadap kesetaraan ras di negaranya. Untuk lebih meningkatkan kesadaran anak muda pada isu rasisme, Brice membuat aplikasi Everyday Racism.

Everyday Racism adalah aplikasi smart phone yang menantang para penggunanya untuk simulasi hidup sebagai pria Aborigin, wanita muslim, atau siswa India. Proyek yang digagas Brice ini kemudian menjadi Juara II di The Intercultural Innovation Award 2014 yang berlangsung di Bali.

"Sangat sulit membuat orang berbicara tentang rasisme karena itu adalah topik yang dihindari di Australia. Aplikasi smart phone ini adalah cara yang baik untuk menarik perhatian. Setiap orang pasti punya telepon genggam dan tak akan mengabaikannya bila bergetar," kata Brice saat berbincang dengan detikcom di Nusa Dua, Bali, Jumat (29/8/2014).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam Everyday Racism, para pengguna akan menerima email, tweet, foto dan video yang menantang mereka untuk memahami orang dari kultur budaya yang berbeda. Dengan merasakan pengalaman korban rasisme, para pengguna diharapkan jadi berani bersuara ketika mereka menyaksikannya sendiri.

"Kami menggunakan 3 karakter yaitu pria Aborigin, wanita Muslim, dan siswa India karena mereka adalah yang paling banyak menjadi target," ucap wanita yang pernah jadi relawan di Asylum Seekers Resource Center ini.

Mengangkat isu yang disangkal banyak orang, Brice mendapat banyak cemoohan. Namun hal itu tidak ia pedulikan.

"Memang banyak orang yang tidak menyukainya, banyak tekanan dari mana-mana. Itu sudah kamj perkirakan," ujarnya sambil tersenyum.

Dalam waktu 8 bulan, Everyday Racism sudah di-download sebanyak 7000 kali lewat App Store dan Google Play. Brice yakin bahwa semakin banyak orang berani berbicara tentang rasisme, maka rasisme akan semakin dapat ditangkal.

"Saya kecewa dengan rasisme di Australia, tidak hanya antar orang per orang tapi juga rasisme di tingkat institusional. Itu sangat memalukan dan juga menyakitkan," tuturnya.

Proyek Brice yang inovatif ini membawanya ke Bali bersama 10 orang finalis lainnya. Sebagai Juara II, ia menerima plakat penghargaan langsung dari Sekjen PBB Ban Ki-Moon dan UN High Representative for The Alliance of Civilization, Nassir Abdulaziz Al-Naseer saat pengumuman pemenang di Bali Nusa Dua Convention Center, Kamis (28/8).

Intercultural Innovation Award diberikan kepada organisasi nirlaba dengan proyek grassroot yang mempromosikan pemahaman antarbudaya dengan cara yang inovatif. Acara ini diselenggarakan oleh UNAOC dan BMW Group.

(imk/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads