Dukungan untuk perempuan yang pernah menjadi Sekjen Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI itu mencapai 10 persen. Sejumlah jabatan strategis di instansi pemerintahan pernah dia pegang. Selain di DPD RI, dia juga pernah menjabat Sekjen Kementerian Dalam Negeri.
Siti Nurbaya pun mengaku siap apabila diminta masuk dalam kabinet presiden dan wakil presiden terpilih Joko Widodo-Jusuf Kalla.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepada detikcom, Siti Nurbaya membagi pandangannya tentang konsep revolusi mental yang diusung Jokowi. Khususnya terkait perbaikan reformasi birokrasi, pelayanan publik dan transparansi anggaran di lingkungan kementerian.
Menurut dia, revolusi mental di lingkaran birokrasi sangat sederhana, konsepnya ialah menekankan bahwa korupsi adalah kegagalan dalam menjalankan tugas. "Oleh karena itu, mengarah kepada langkah korupsi berarti ia membunuh karirnya sendiri," kata Siti Nurbaya.
Di lingkungan birokrasi, menurut dia, korupsi dapat dihindari sejak awal dengan prinsip dan konsistensi untuk disiplin dalam tertib administrasi dan tertib anggaran. Sejalan dengan itu, dalam nilai-nilai diri juga harus disadarkan bahwa pekerjaan birokrasi akan berkaitan dengan pencapaian tujuan Negara.
Ketika birokrasi gagal menjalankan tugasnya, maka pembangunan akan tergangggu dan legitimasi Negara juga terganggu. Pasalnya rakyat menjadi tidak percaya kepada pemerintah dan negara. "Sehingga secara sengaja atau tidak birokrasi telah merusak Negara ketika ia gagal menjalankan tugasnya atau melakukan delegitimasi Negara," papar perempuan yang kini menjadi salah satu Ketua DPP Partai NasDem itu. Β
(erd/trq)