Dari informasi yang dihimpun, dugaan korsleting mengemuka karena saat itu tidak ada aktivitas apapun di lantai dua. Kebakaran diduga berawal dari kamar Fika (31), anak Darsono.
Semua penghuni rumah berada di lantai satu, sementara Fika juga sedang keluar rumah. Asap tebal tiba-tiba saja terlihat dari lantai dua. Warga yang melihat itu segera memberitahu pemilik rumah dan segera mengevakuasinya.
"Warga sudah berusaha melakukan pemadaman. Tapi api terlalu besar," ujar Ketua RT setempat Sholikin kepada wartawan, Jumat (29/8/2014).
Fika yang datang saat mengetahui rumahnya terbakar mengatakan jika api telah membakar dokumen, surat penting, danperlatan elektronika. "Ada ijazah, sertifikat rumah, dan barnag-barang elektronik," ujar Fika.
Kebakaran memang berhasil dipadamkan tetapi petugas PMK harus bekerja keras saat melakukannya. Jalan yang sempit menjadi penghambat petugas PMK dalam bekerja.
"Karena jalan yang sempit, maka mobil (PMK) sulit masuk, terpaksa kami menarik selang untuk melakukan pemadaman," ujar Kepala Dinas PMK Surabaya Chandra Oratmangun.
(iwd/iwd)