.webp)
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengaku pihaknya akan melakukan langkah antisipasi pembatasan dan kenaikan BBM subsidi yang berimbas kenaikan harga kebutuhan pokok di pasar.
"Saya pantau harga barang tiap hari, saya minta tiap hari kabag perekonomian memberikan laporan ke saya. Karena saya ingin tahu indikasi kenaikan harga barang akibat imbas ini (pembatasan BBM subsidi)," kata Risma kepada wartawan di ruang kerjanya di Balai Kota Surabaya, Rabu (28/8/2014).
Antisipasi yang disiapkan, jelas Risma, jika terjadi kenaikan harga kebutuhan pokok. Yakni dengan melakukan operasi pasar dengan kerjasama distributor.
Risma mengaku, kenaikan harga yang biasa terjadi justru sayur mayur ketimbang kebutuhan pokok. "Inflasi justru tinggi di Surabaya karena sayur mayur dan kita khawatir naik lagi seperti bulan Februari yang membuat kita kerjasama dengan distributor untuk menekan harga itu," ungkapnya.
Selain operasi pasar, lanjut dia, untuk mengatasi inflasi sayur mayur, ia meminta Dinas Pertanian untuk menyiapkan bibit sayuran untuk dibagikan gratis kepada warga agar bisa menanam sendiri.
"Warga bisa minta bibit sayuran, ada yg berupa bibit dan tanaman. Kalau tanaman lahan kita masih terbentur. Yang penting untuk kebutuhan sendiri, nanti kalau sisa bisa jual. Sekarang sudah disiapkan," ujarnya.
(ze/fat)
