Dituduh Ludahi Anak Ganton, Ini Penjelasan Anton

Gegeran Orang Tua di SDN Kertajaya

Dituduh Ludahi Anak Ganton, Ini Penjelasan Anton

- detikNews
Kamis, 28 Agu 2014 18:24 WIB
Surabaya - Rahmat alias Anton telah dilaporkan oleh Adi Priyo Semodo alias Ganton karena dugaan penganiayaan yang dilakukan terhadap anaknya, Gani (10), siswa kelas 5 SDN Kertajaya. Namun Anton membantah semua tuduhan tersebut.

Anton mengelak jika dikatakan telah meremas, memelintir, dan bahkan meludahi Gani. Pria warga Nginden Intan Timur itu tidak merasa melakukan apa yang telah dituduhkan.

"Saya hanya memegang tangannya. Saya tidak sengaja meludahi, kalau tersemprot air ludah, mungkin iya," kata Anton saat berbincang dengan detikcom, Kamis (28/8/2014).

Anton menceritakan, peristiwa itu berawal pada Jumat (22/8/2014) di dalam kelas. Gani tiba-tiba menampar pipi Ranaya Talitha (10), anak Anton, sebanyak dua kali hanya karena Ranaya enggan menggeser bangkunya. Meski ditampar, bocah perempuan itu tak membalas. Kejadian itu segera dilerai teman-temannya dan wali kelas.

Saat dijemput ibunya, Ranaya menangis dan menceritakan apa yang terjadi. "Saya tahunya di rumah saat dilapori istri saya," ujar Anton.

Sabtu (23/8/2014) pagi, sambil mengantar Ranaya ke sekolah, Anton bermaksud menemui Gani. Bertemulah Anton dengan bocah 10 tahun itu. Menurut pengakuan Anton, dia langsung menyalami tangan Gani dan kemudian memegangnya lalu memarahinya.

"Saya akui saya memang emosi. Saya memarahi dia karena posisi saya lebih tinggi maka tersemprotlah dia. Saya tidak meludahi dia. Saya meminta agar dia tidak mengganggu anak saya lagi," lanjut Anton.

Anton kemudian melaporkan apa yang telah dilakukannya terhadap Gani ke Ismi, wali kelas 5. Dan pihak sekolah akan memediasi kasus tersebut. Pada Senin (25/8/2014), kedua belah pihak bertemu namun mediasi itu buntu.

"Dia (Ganton) menyuruh saya meminta maaf ke dia. Saya tidak mau begitu," ujar Anton.

Yang diinginkan Anton adalah, karena kasus itu berawal dari anaknya (Ranaya) yang ditampar Gani, maka Gani terlebih dahulu harus meminta maaf ke Ranaya. Untuk selanjutnya Anton bersedia meminta maaf ke Gani karena telah mengkasarinya.

"Tetapi dia (Ganton tidak mau). Hari Selasa dia tidak datang," terang Anton.

Pada hari Rabu (27/8/2014) kedua belah pihak datang dan bermediasi kembali di ruangan kepala sekolah, tetapi kesepakatan kembali tak ditemukan sehingga Ganton walk out meninggalkan sekolah. Namun Anton dan istrinya serta wali kelas membuat acara sendiri di dalam kelas.

Di dalam kelas, Gani meminta maaf kepada Ranaya. Setelah itu, giliran Anton yang meminta maaf kepada Gani. "Saya ada bukti foto dan video tentang perdamaian itu," jelas Anton.

Anton sendiri menyayangkan adanya pelaporan kasus ini ke polisi. Menurut Anton, seharusnya kasus ini bisa diselesaikan di lingkungan sekolah tanpa membawa pihak luar.

"Padahal sudah ada perdamaian. Kenapa sampai ada pelaporan (polisi)," tandas Anton.

(iwd/iwd)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.