Seperti yang terjadi di SPBU Kota Kediri. Sejak tiga hari yang lalu, sopir angkutan terpaksa mengantre sejak pukul 04.00 WIB. Meski SPBU belum buka, namun antrean truk dan angkutan yang menggunakan BBM solar sudah berjajar antre di sekitar SPBU.
Pengamatan detikcom, Selasa (26/8/2014) di SPBU Jalan Kapten Tendean, sejak pukul 06.00 WIB, puluhan truk dan mobil angkutan sudah mengantre hingga mengular mencapai hampir 1 kilometer.
Menurut Sugeng, petugas SPBU Jalan Kapten Tendean Kota, pengurangan pasokan BBM jenis Solar ini sudah terjadi semenjak 2 minggu yang lalu. "Jika sebelumnya mendapat jatah 16 Ribu Kiloliter, kini hanya mendapatkan 8 Ribu Kiloliter. Meski demikian kami tidak membatasi pembelian solar untuk angkutan truk, pembelian solar dengan jirigen baru kita batasi," ujar Sugeng.
Namun tambah Sygeng, untuk pembelian jirigen, warga hanya dibatasi membeli 20 Liter.
Sementara, Bambang (56) salah seorang pengguna mobil pribadi yang menggunakan bahan bakar solar mengaku sangat kecewa dengan pemerintah. Akibat pengurangan subsidi BBM ini membuat masyarakat kecil kebingungan.
"Kalau kebijakan pemerintah silahkan, tapi jangan seperti ini," ujarnya dengan nada kesal.
(bdh/bdh)