.webp)
Kanit Laka Lantas Polres Probolinggo Ipda Rudi Santosa menyebutkan, Ali Hasan (38), sopir bus banting setir ke kiri dan menambrak dump truk muat pasir diduga menyelamatkan puluhan korban jiwa lainnya dan menghindari kecelakaan beruntun.
"Hasil olah TKP kami, sopir Bus Akas (Ali Hasan) banting setir, karena menghindari korban jiwa yang lainnya," kata Rudi saat ditemui di kantornya Lantas Polres Probolinggo Jalan Suroyo Kota Probolinggo, Selasa (26/8/2014).
Rudi mengaku, antrean panjang di Jalan Raya Malasan itu membuat Bus Akas Jurusan Jember-Surabaya nekat menerobos. Penyebab antrean karena kereta api sedang melintas. Sehingga, kendaraan lainnya memperlambat laju kendaraanya di jalur itu.
"Kendaraan lainnya memperlambat laju karena melintasi rel kereta api. kalau TKP-nya sendiri 20 meter dari perlintasan kereta," tambah Ipda Rudi Santosa.
Sementara dari pengakuan Tosan, kenek bus yang juga mengalami patah tulang kaki kiri dan memar di dada mengaku sebelum kejadian, sopir sudah berteriak jika kopling bus tiba-tiba mengeras.
"Pas direm, bus langsung blong. Sopir berteriak bahwa rem blong, saya langsung perintahkan semua penumpang untuk lari ke belakang. Tak berlangsung lama bus langsung menabrak truk di depannya," ujar kenek bus.
Bus Akas jurusan Jember-Surabaya menabrak dump truk muat pasir di Jalan Raya Malasan. Saat itu bus bernopol N 7517 UR berusaha mendahului antrean di jalan karena ada kereta api melintas. Namun tiba-tiba ada kendaraan dari arah depan dan bus yang dikemudikan Ali Hasan (38) asal Jrebeng, banting setir ke kiri menabrak dump truk.
Kejadian Senin (25/8) pukul 16.30 WIB ini menyebabkan sopir bus tewas di lokasi karena terjepit dan belasan penumpang terpental ke luar bus. 15 Penumpang yang mengalami patah tulang dibawa ke Puskesmas Leces dan RSU dr Mohammad Saleh Kota Probolinggo.
(fat/fat)
