"Menurut saksi mata seperti itu. Kami akan terus menyelidiknya," ujar Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Sumaryono kepada detikcom, Senin (18/8/2014).
Sumaryono mengatakan, celana cokelat mirip celana polisi adalah alasan saksi mata menduga bahwa orang yang bersama Widji terakhir kali adalah polisi. Apalagi orang tersebut menghentikan lalu menilang Widji. Modus tersebut membuat orang-orang yang melihatnya tak menduga jika peristiwa itu berakhir dengan pembunuhan.
"Pelaku sudah kami identifikasi. Tingginya sekitar 170 cm, bertubuh gemuk," lanjut lulusan Akpol 1996 ini.
Sumaryono berjanji akan menuntaskan kasus ini. "Kami juga geregetan. Tapi kami optimis pelaku akan kami tangkap," tandas Sumaryono.
Widji ditemukan tewas, Minggu (17/8) sekitar pukul 11.00 WIB. Emas batangan yang dibawanya aman, sedangkan uang Rp 50 juta raib. Berdasarkan hasil visum, ia dipastikan dibunuh. Ada luka di pelipis kanan dan dadanya.
(iwd/try)