Widji berasal dari Kediri. Ia ditemukan tewas bersimbah darah di pos polisi lalu lintas (pos polantas) Pasar Kembang, Sawahan, Surabaya, Minggu (17/8/2014) siang. Polisi menemukan dua ponsel dan sebuah emas batangan senilai Rp 48 juta. Uang Rp 50 juta yang dibawanya raib.
"Belum. Kita masih melakukan penyelidikan kasus ini," kata Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Sumaryono mengenai pembunuhan Widji, Minggu (17/8/2014).
Untuk penyelidikan lebih lanjut, penyidik gabungan dari Satreskim Polrestabes Surabaya dan Unit Reskrim Polsek Sawahan melakukan pengumpulan bahan keterangan di antaranya memeriksa saksi-saksi.
"Kita mintai keterangan sudah ada 3 saksi. Rencananya kami akan memintai keterangan dari istrinya di Kediri," terangnya.
3 Saksi yang diperiksa adalah anggota Polantas (saksi yang menemukan korban tewas), pemilik toko emas tempat Widji bekerja, dan rekan Widji di toko emas.
Dari hasil keterangan sementara para saksi, korban mendapatkan tugas mengirimkan pesanan berupa emas batangan 1 buah senilai sekitar Rp 48 juta dan uang tunai Rp 50 juta ke toko emas Mutiara di BG Junction, pada Sabtu (16/8/2014) sekitar pukul 16.30 wib.
Namun, hingga toko tempat kerjanya tutup pada pukul 23.00 wib, korban tak pulang lagi ke toko.
(roi/try)