"Masih banyak tokoh lain yang bisa duduk disana (kabinet). Saya akan berkonsentrasi di KPK. Biarkanlah Abraham Samad jadi Ketua KPK supaya bisa menangkap menteri atau presiden. Kalau saya jadi menteri, lalu siapa yang nanti menangkap menteri atau presiden kalau bersalah," ujar Abraham Samad kepada wartawan usai menjadi pembicara di Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Kamis (14/8/2014).
Abraham mengatakan masa tugasnya sebagai ketua KPK baru akan berakhir hingga 17 Desember 2015 nanti. Hingga kahir masa tugasnya, Abraham bertekad akan fokus dan berkonsentrasi pada pemberantasan korupsi. Karena itulah dia mempersilakan tokoh-tokoh lain untuk duduk di pemerintahan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menanggapi tentang adanya aksi tersebut, Abraham mengatakan semua laporan masyarakat yang disampaikan kepada KPK telah ditampung untuk dipelajari dengan seksama. Menurutnya banyak kasus yang telah dilaporkan, termasuk laporan tentang dugaan korupsi seperti itu.
"Semua laporan telah kami tampung untuk dipelajari. Banyak sekali laporan yang kami terima, bahkan ada kasus perceraian pun dilaporkan kepada kami. Ada juga laporan dugaan korupsi itu. Semua kami pelajari, tidak ada yang diabaikan," ujarnya.
(mbr/try)