Setelah Bertemu Ical, Agung Laksono Tegaskan Tak Ada Pemecatan

Setelah Bertemu Ical, Agung Laksono Tegaskan Tak Ada Pemecatan

- detikNews
Rabu, 13 Agu 2014 12:02 WIB
Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Golkar Agung Laksono menegaskan kalau kabar pemecatannya dari partai berlambang pohon beringin baru sebatas wacana. Dia sudah bertemu dengan Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie (Ical) dan membahas soal wacana pemecatan itu.

Agung yang juga Menteri Koordinator Ksejehtaraan Rakyat itu menyebut kalau dari pertemuannya dengan Ical belum menghasilkan putusan apapun.

"Tidak ada (pemecatan), itu baru wacana saja ya. Tapi, saya sudah ketemu dengan Pak Ketua Umum ARB. Dari sekian banyak isu itu, hanya satu dua isu yang berbeda, dan kita sama-sama menghargai. Nanti (kesimpulan), masih dalam proses," ujar Agung di sela-sela Rakernas MUI 2014 di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (13/8/2014).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menambahkan, sejauh ini, antara dirinya dan Ical memang masih terdapat perbedaan soal penyelenggaraan Munas. Menurut Agung, Munas mesti menyesuaikan AD/ART partai, paling lambat digelar Oktober 2014. Namun, Ical menginginkan Munas digelar tahun depan.

"Saya juga memahami desakan dan putusan beliau soal Munas 2015. Beliau juga memahami apa yang saya sampaikan. Kalau Munas sesuai AD/ART itu mesti Oktober 2014. Sama-sama memahami memang ada perbedaan. Tapi, kita selesaikan forum komunikasi yang dialogis," katanya.

Kemudian, Agung melanjutkan setelah pertemuan dengan Ical disepakati kalau misalkan ada perbedaan pendapat tidak perlu melakukan pemecatan. Pasalnya, ini berpotensi memecah belah internal partai.

"Tidak ada isu penonaktifan, saya kira ke depan, kali ini bisa menjadi pegangan. Perbedaan-perbedaan itu yang tidak diharapkan bisa saja dicarikan jalan keluarnya. Masak perbedaan pendapat mesti diakhiri cara-cara itu. Di era modern demokrasi, demokrasi masak pakai pecat," ujarnya.

(hat/trq)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads