Disampaikan oleh kantor berita Rusia, Itar Tass dan dilansir Reuters, Selasa (12/8/2014), bahwa konvoi 280 truk tersebut berangkat dari wilayah dekat Moskow sehingga diperkirakan akan memakan waktu beberapa hari untuk tiba di wilayah Ukraina bagian timur, yang berjarak sekitar 1.000 kilometer.
"Ini semua sudah disepakati dengan Ukraina," ujar juru bicara Presiden Vladimir Putin, Dmitry Peskov seperti dikutip radio setempat, Business FM.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Masih menurut Rossiya 24, truk tersebut akan ditemui oleh perwakilan dari Komite Palang Merah Internasional (ICRC). Otoritas Rusia menegaskan, bantuan kemanusiaan tersebut akan disalurkan bersama-sama dengan pihak ICRC.
Dalam keterangannya, ICRC menyatakan telah mendapat kesepakatan dengan otoritas Rusia dan Ukraina. Menurut lembaga independen tersebut, dibutuhkan kesepakatan dari semua pihak serta dari penjamin keamanan untuk mejalankan operasi ini, terlebih sama sekali tidak ada pengawalan bersenjata atas bantuan tersebut.
"Rincian praktis dari operasi ini perlu diklarifikasi sebelum inisiatifnya dilanjutkan," ucap kepala operasional ICRC untuk wilayah Eropa dan Asia Tengah, Laurent Corbaz.
Ribuan orang di Ukraina diyakini kekurangan air, akses terhadap listrik dan juga layanan kesehatan akibat konflik yang tak kunjung berakhir. Presiden AS Barack Obama telah memperingatkan, bahwa segala bentuk intervensi Rusia tanpa persetujuan otoritas Ukraina tidak akan bisa diterima dan melanggar hukum internasional.
Presiden Komisi Eropa, Jose Manuel Barroso juga memperingatkan Rusia, agar tidak melakukan aksi militer apapun di Ukraina, dengan dalih apapun, termasuk alasan kemanusiaan sekalipun. Sebabnya, dicurigai penyaluran bantuan kemanusiaan ini hanyalah dalih Rusia untuk menginvasi Ukraina.
(nvc/mad)