Berkah Agustusan, Omset Pengrajin Bendera Merah Putih Capai Rp 230 Juta

Berkah Agustusan, Omset Pengrajin Bendera Merah Putih Capai Rp 230 Juta

- detikNews
Selasa, 12 Agu 2014 13:02 WIB
Foto: Enggran Eko Budianto
Mojokerto - Menjelang peringatan HUT kemerdekaan RI yang ke 69, memberikan berkah tersendiri bagi pengrajin bendera merah-putih di Kota Mojokerto. Omset dan jumlah pesanan pengrajin sang saka merah putih ini meningkat 30% dibandingkan tahun lalu. Bahkan, pengrajin mengaku kuwalahan melayani pesanan yang sebagian besar dari luar kota.

Seperti yang dialami Suboko (52), salah seorang pengrajin bendera merah-putih asal Lingkungan/Kelurahan Balongsari, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto. Setiap musim HUT kemerdekaan RI, pengusaha home industry ini kebanjiran pesanan. Tak hanya berupa bendera merah-putih, Suboko juga melayani pesanan umbul-umbul merah putih.

Meski berkah ini datang setahun sekali, namun Suboko mengaku senang. Pasalnya, jumlah pesanan yang dia terima tahun ini meningkat 30% dibandingkan tahun lalu. Pesanan yang dia terima sejak sebulan yang lalu untuk bendera merah-putih berukuran 60x90 dan 80x120 sentimeter, mencapai 2.500 buah. Sedangkan pesanan umbul-umbul merah-putih mencapai 3.000 buah.

"Tahun lalu, pesanan bendera sekitar 1.750, kalau pesanan umbul-umbul sekitar 2.100. Pesanan tahun ini meningkat 30%, begitu juga omsetnya," ungkap Suboko saat ditemui detikcom di rumahnya, Selasa (12/8/2014).

Suboko mengaku, pesanan yang dia terima sebagian besar datang dari wilayah Malang dan Jombang. Untuk bendera ukuran 60x90 sentimeter yang biasa dipasang di depan rumah warga, dia mematok harga Rp 15 ribu, sedangkan bendera ukuran 80x120 sentimeter dan umbul-umbul sepanjang 5 meter yang biasa di pasang di perkantoran dan sekolahan, Suboko menjual dengan harga Rp 50 ribu.

"Omset tahun lalu sekitar Rp 166 juta, alhamdulillah tahun ini dengan jumlah pesanan yang kita kerjakan, omset saya prediksi mencapai Rp 237,5 juta," imbuhnya.

Namun demikian, Suboko mengaku kuwalahan melayani pesanan yang terus berdatangan. Dia terpaksa harus menolak beberapa pemesan lantaran terbatasnya waktu dan tenaga yang dia miliki. Dibantu 6 karyawannya, Suboko rela bekerja sampai larut malam demi merampungkan pesanan dari pelanggan setianya.

"Kami tidak bisa lagi menerima pesanan, karena stok bahan sudah habis dan waktu pengerjaan tidak lagi mencukupi," pungkasnya.

(bdh/bdh)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.