Saat Australia Heboh karena Foto Bocah 'ISIS' yang Menenteng Kepala

Saat Australia Heboh karena Foto Bocah 'ISIS' yang Menenteng Kepala

- detikNews
Selasa, 12 Agu 2014 12:03 WIB
Saat Australia Heboh karena Foto Bocah ISIS yang Menenteng Kepala
twitter
Sydney - Foto anak kecil asal Australia yang memegang potongan kepala di Suriah membuat heboh. Reaksi datang dari berbagai kalangan di negeri Kanguru, mulai dari perdana menteri hingga keluarga sang bocah.

ABC Australia melaporkan, foto itu diposting pertama kali oleh akun twitter milik Khaled Sharrouf, seorang warga Australia yang mengklaim sebagai pejuang ISIS di Suriah. Bocah 7 tahun yang mengenakan baju berwarna biru menenteng kepala yang diduga tentara Suriah.

Sharrouf bahkan dengan bangga menuliskan caption: 'that's my boy' saat memajang foto mengerikan tersebut. Anak tersebut selama ini tinggal dan dibesarkan di Sydney.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Beredarnya foto ini, apalagi menjadi headlline di berbagai media Australia, menuai reaksi. PM Tonny Abbott mengecam keras foto tersebut. Keluarga sang bocah, tepatnya kakeknya, juga tak kuasa menahan kesedihan. Kalangan muslim di Australia pun sangat menyayangkan.

Berikut berbagai reaksi tersebut:

Komunitas Muslim dan Menhan

twitter
Dilaporkan ABC Australia, kalangan komunitas Muslim di Australia mengecam perbuatan tersebut. Menurut Ketua Asosiasi Muslim Lebanan Samier Dandan, pihaknya sangat terganggu dengan gambar tersebut.

"Kami tidak mau terkait dengan hal ini. Itu jelas-jelas adalah perbuatan orang gila," kata Dandan.

Menteri Pertahanan Australia David Johnston, menyatakan gambar anak-anak memegang kepala terpenggal ini merupakan "penggambaran keliru tentang Islam".

"Saya kecewa karena hal-hal seperti ini turut mewarnai pandangan kita tentang kaum Muslim. Saya percaya siapa pun yang memahami kaum Muslimin, mereka sangat mencintai perdamaian," kata Menteri Johnston.

Kepolisian New South Wales bulan lalu mengeluarkan perintah penangkapan atas Sharrouf setelah ia memposting gambar rekannya bernama Mohamed Elomar, juga asal Sydney, yang memegang kepala terpenggal yang diduga sebagai tentara Suriah.

PM Abbott

The Australian
PM Abbott menyebut foto tersebut sebagai bagian dari aksi barbar. ISIS juga dianggapnya bukan hanya organisasi teroris, tapi juga sedang membuat negara teroris.

"Islamic State, bukan hanya sebuah grup teroris, tapi mereka tentara teroris dan sedang membangun negara teroris," kata Abbott.

"Ini adalah masalah luar biasa, bukan hanya untuk orang-orang di Timur Tengah, tapi juga di dunia yang lebih luas. Kami setiap hari, semakin melihat bukti betapa barbarnya mereka," sambungnya.

Kakek Bocah Menangis

twitter
Kakek bocah yang menenteng kepala tersebut angkat bicara. Dia sangat terpukul melihat peristiwa ini. Sambil menangis, sang kakek berharap pemerintah Australia bisa menolong bocah tersebut.

"Pasti anak-anak itu sangat ketakutan. Kehidupan seperti apa yang mereka hadapi sekarang," kata kakek yang bernama Peter Nettleton itu kepada Daily Telegraph.

"Bisakah pemerintah melakukan sesuatu untuk menolong anak-anak dari pria tersebut?" sambungnya.

"Foto itu membuat saya menangis karena saya tak tahu harus bagaimana," keluhnya.

Nettleton yang berprofesi sebagai sopir truk ini, adalah ayah mertua Khaled Sharrouf, warga Australia yang mengklaim dirinya sebagai pejuang ISIS. Dia sudah terpisah dari anak dan cucu ketika mereka dibawa oleh Sharrouf masuk Islam.

Siapa Sharrouf, Ayah Bocah Tersebut?

twitter
Sharrouf adalah salah satu warga Australia yang diduga terlibat dalam pengeboman dan penyerangan teroris di Sydney dan Melbourne pada tahun 2007.

Dia dinyatakan bersalah karena aksi terorisme pada tahun 2009 dan dihukum 4 tahun penjara. Dia juga dilarang berpergian ke luar negeri. Namun akhirnya bisa kabur menggunakan paspor adiknya dan tiga anaknya hingga ke Suriah dan Irak.

Kepolisian Australia sudah mengeluarkan perintah penangkapan terhadap Sharrouf dan temannya Mohamed Elomar, terkait aksi teroris.

Halaman 2 dari 5
(mad/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads