Pantauan detikcom di Jalan Pondok Jaya X, RT 10 RW 6, Pela Mampang, pada Selasa (12/8/2014) sekitar pukul 10.30 WIB, air masih menggenang 5-7 cm di jalan dan di rumah-rumah warga.
Ongki (40), salah satu warga di Jalan Pondok Jaya X mengatakan air mulai naik saat hujan deras pukul 15.00 WIB kemarin. Sekitar pukul 19.00 WIB, tembok tanggul kali yang selama ini menjadi penahan Kali Mampang jebol.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Warga di sekitar Pondok Jaya selama ini memang bergantung pada pompa air itu supaya tidak banjir. Posisi perumahan di kawasan Pondok Jaya ini sejajar dengan Kali Mampang. Tanggul berupa tembok sekitar 1,5 meter menjadi penahan air. Namun semalam, tembok tanggul itu tidak kuat menahan air dan jebol sepanjang 7-10 meter.
Kini sekitar 15 petugas dari Satgas DPU Tata Air Kecamatan Mampang Prapatan Sudin PU Jaksel berkaos oranye dan bersepatu boot, bahu-membahu memperbaiki tanggul. Parjono, Kepala Rayon Melati Satgas DPU Tata Air Kecamatan Mampang Prapatan Sudin PU Jaksel mengatakan laporan tembok tanggul yang jebol ini sudah diterima pihaknya pukul 22.00 WIB kemarin.
"Tapi karena air masih deras, kita belum bisa berbuat banyak. Jadi kita baru bisa ngerjain tadi pagi. Untuk sementara kita masih pasang karung-karung yang isinya pasir jadi penahan. Mungkin besok baru kita mulai bangun tembok penahannya," kata Parjono.
Pada Senin malam kemarin, tembok pembatas tanggul Kali Mampang di Pela Mampang, Jakarta Selatan, Jebol. Ratusan rumah terendam banjir.
Catur Wibowo (40), salah seorang warga, mengatakan bajir terjadi karena tanggung pembatas dengan Kali Krukut tidak kuat menahan air volumenya kian tinggi. Air mulai dirasakan tinggi sejak pukul 18.00 WIB.
"Banjir setinggi 150 centimeter," kata Catur saat dihubungi detikcom, Selasa (12/8/2014).
Catur yang merupakan warga Pondok Jaya IX ini mengatakan, wilayah Pondok Jaya IV adalah kawasan terparah yang terkena luapan air.
"Tinggi air di sana mencapai 2 meteran," kata Catur.
(nwk/nrl)