Dari 778 pegawai di lingkungan Setdaprov Jatim, ditemukan 4 pegawai negeri sipil (PNS) absen.
Sebelum masuk ke ruang kerjanya masing-masing di kantor Pemprov Jatim Jalan Pahlawan Surabaya, mereka terlebih dahulu mengikuti apel pagi di halaman belakang kantor Gubernur Jawa Timur.
Apel pagi tersebut dipimpin langsung Gubernur Soekarwo dan dihadiri Wakil Gubernur Saifullah Yusuf, Sekdaprov Jatim Ahmad Sukardi dan pejabat utama di lingkungan Pemprov Jatim.
Usai apel, Sekdaprov Ahmad Sukardi menggelar sidak di kantor pemprov. Dari hasil sidak tersebut ditemukan pegawai negeri sipil (PNS) yang mbolos, hanya ada 4 pegawai yang tidak terlihat di ruang kerjanya di Biro Sumber Daya Alam (SDA) Sekretariat Daerah Provinsi Jatim.
Keempat pegawai tersebut ada yang meninggal dunia usai cuci darah, ada yang izin menikahkan anaknya dan ada juga yang tidak masuk karena izin mengantarkan orangtuanya berobat.
"Semuanya lengkap tidak ada yang tidak masuk kerja (mbolos)," kata Sekdaprov Ahmad Sukardi usai sidak di kantor sekretariat daerah Provinsi Jawa Timur, Senin (4/8/2014).
Sementara itu, Soekarwo menegaskan, apabila pegawai mbolos, maka ada sanksi tegas yang akan diterimanya. "Prinsipnya tidak masuk itu nggak baik. Sanksi pasti ada lah sesuai aturan," kata Soekarwo kepada wartawan usai apel pagi.
(roi/gik)