.webp)
Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 13.30 wib, Selasa (24/6/2014). Akibat kebakaran tersebut 40 drum spiritus ludes dan kerugian mencapai Rp 355 juta.
Salah seorang warga setempat, Supandi menjelaskan, warga sempat kaget mendengar ledakan dan kobaran api yang membumbung tinggi dari atap gudang.
"Warga kaget begitu melihat ada asap api dari atap gudang itu," tutur Supandi kepada wartawan di lokasi.
Melihat jilatan si jago merah, ratusan warga langsung menyemut. Mereka berusaha memadamkan api itu dengan air seadanya. Beruntung, api yang kian membesar itu tidak sampai merembet ke pemukiman rumah warga sekitar. Apalagi cuaca saat itu tiba-tiba hujan dan bantuan mobil PMK milik Pemkab Probolinggo.
"Api tidak sampai merembet ke rumah warga, karena kebetulan cuaca tiba-tiba hujan, namun api berhasil dipadamkan sekitar 3 jam," terang Supandi.
Informasi di lapangan menyebutkan, terbakarnya gudang tersebut diduga akibat arus pendek listrik. Sehingga percikan apinya yang menyambar drum berisi spiritus, dan langsung membakar semua bangunan gudang milik linda.
Saat api membakar sebagian bangunan gudang, warga sempat mendengar suara letusan dahsyat sebanyak tiga kali. Diperkirakan suara ledakan itu berasal dari drum yang berisi spiritus tersebut.
"Ada suara ledakan dari dalam gudang," ungkap Sudi, warga sekitar lokasi.
Sementara Linda, pemilik pabrik mengatakan kebakaran terjadi saat karyawan menghidupkan stop kontak listrik. "Ada percikan api lalu terbakar," ujarnya.
Untuk memastikan penyebab dari kejadian itu, jajaran Polsek Tegal siwalan dan Polres Probolinggo datang ke lokasi kejadian. Dugaan sementara, penyebab terbakarnya gudang dari arus pendek listrik.
"Namun belum diketahui secara pasti kami akan malukukan penyelidikan di TKP," ujar Kapolsek Tegal Siwalan AKP Sugeng Supriyanto di lokasi.
(fat/fat)
