Emon Berkisah Tentang Seluk Beluk Pengalaman Seksualnya

Emon Berkisah Tentang Seluk Beluk Pengalaman Seksualnya

- detikNews
Minggu, 04 Mei 2014 09:30 WIB
Predator Seksual Emon
Sukabumi, - Sebuah kabar menggemparkan damainya kota Sukabumi dengan terkuaknya predator sodomi puluhan anak kecil. Andri Sobari alias Emon (24), sang pelaku ternyata memiliki pengalaman yang cukup berliku tentang perilaku seksualnya yang menyimpang itu.

Meski telah menggauli lebih dari 50 bocah laki-laki, Emon mengaku masih doyan dengan perempuan. Dia juga pernah mempunyai kekasih pada awal tahun 2013 lalu.

"Punya pacar dulu Januari 2013 awal pacarannya. Namanya Indri. Putusnya karena ada orang ketiga, diselingkuhin saya jadi sakit hati," ucap Emon di Mapolresta Sukabumi, Jl Perintis Kemerdekaan, Sabtu (3/5/2014) malam.

Namun tak lama setelah itu, Emon mengaku memiliki pacar lagi. Namun diantara kedua kekasihnya itu, Emon hanya berani memegang tangannya.

"Abis itu pacar saya namanya Wini. Setelah putus 2 minggu dari Indri. Pacar saya semok cantik. Kita panggilannya ayah bunda. Dipegang tangan aja, belum pernah ciuman, takut kebablasan, takut hamil, saya belum sanggup diminta tanggung jawab," kata Emon panjang lebar.

Emon juga menceritakan jika dia pernah disodomi oleh kawan bermainnya saat bersekolah di bangku SMP. Emon mengaku kesakitan pertama kali melakukannya.

"Waktu itu saya pernah jadi korban, waktu itu sama teman yang ebol (sodomi) saya. Saya diebol di pemandian santa, dia teman main, namanya Rizki," tutur Emon.

"Sakit rasanya, rasanya kayak ditusuk-tusuk jarum. Waktu itu trauma waktu pertama kali. Setelah itu ketagihan," sambungnya.

Setelah itu, Emon mengaku mendapatkan bisikan gaib dari seorang kakek bernama Eyang Ali. Dalam bisikannya, Emon diminta menyodomi 200 anak untuk mewujudkan keinginannya.

Alhasil, Emon memulai aksinya bergerilya dengan mencabuli anak-anak kecil di daerah Baros dan Citamiang, Sukabumi. Namun sebelum keinginannya terwujud, Emon berhasil diringkus polisi dan diamankan setelah mendapat laporan dari keluarga korban.


(mpr/dha)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads