"Kalau evaluasi dilakukan terus, seminggu sekali. Nah, masalahnya ancaman itu masih di puncak, jadi statusnya masih tetap Waspada," kata Kepala PVMBG Bandung, Muhamad Hendrasto saat dihubungi wartawan, Selasa (29/4/2014).
Menurut dia, hingga saat ini, tinggi letusan abu dari Gunung Slamet yang berada di antara Kabupaten Banyumas, Purbalingga, Pemalang, Tegal, dan Brebes itu tidak lebih dari 1.000 meter. Tapi jika radius letusan Gunung Slamet meluas atau lebih dari 2 kilometer, kemungkinan statusnya akan ditingkatkan.
"Dengan tinggi tidak lebih dari 1.000 meter, itu masih Waspada. Nanti kalau ketinggiannya sudah mencapai 2.000-3.000 meter, statusnya juga ancamannya mungkin bisa meluas," jelasnya.
Sementara menurut Ketua Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Slamet di Gambuhan, Kabupaten Pemalang, Sudrajat mengatakan lontaran material pijar Gunung Slamet hingga saat ini tetap vertikal seperti biasanya dan jatuh kembali dalam kawah Gunung Slamet. Namun ada beberapa yang mental ke lereng sebelah barat dan selanjutnya menggelinding ke bawah. "Jadi, bukan mengalir ke lembah. Kalau bahasa saya, luncuran jatuhan," katanya.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan petugas terhadap aktivitas Gunung Slamet pada hari Selasa, pukul 00.00-06.00 WIB, secara visual tampak 52 kali letusan asap putih tebal kecokelatan hingga kelabu tebal dengan tinggi 150-700 meter dan 52 kali sinar api diikuti lontaran atau percikan material pijar dengan tinggi 150-700 meter. Selain itu teramati luncuran lava pijar mencapai 1.500 meter dari kawah, dan terdengar 26 kali suara dentuman, sedangkan dari sisi kegempaan tercatat 30 kali gempa letusan dan 67 gempa embusan asap.
Dari hasil pengamatan tersebut, PVMBG menyimpulkan jika intensitas dan frekuensi letusan Gunung Slamet semakin meningkat, namun ancaman bahayanya masih di dalam radius 2 kilometer dari puncak, sehingga statusnya tetap Waspada. Penduduk terdekat atau yang bermukim sekitar 10-12 kilometer dari puncak Gunung Slamet, yakni Desa Jurang Mangu, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang, dihimbau untuk tetap tenang.
(arb/try)