Akibat kejadian itu, salah satu anak bernama Muhammad Agung Widodo (13), siswa kelas 1 SMP Kasreman tewas, Senin (28/4/2014) pagi.
Menurut seorang saksi, musibah terjadi Sabtu (26/4) sore saat Surati, ibu korban membeli 10 butir telur yang sudah matang di Pasar Margomulyo Bojonegoro. Setelah di rumah, telur tersebut dimasak lagi untuk dijadikan sayur.
Masakan telur dimakan seluruh anggota keluarga. Namun beberapa jam kemudian satu per satu anggota keluarga mulai merasakan mual, perut terasa panas dan akhirnya diare.
Suyitno, suami Surati dan anak bungsunya bernama Muhammad Agung Widodo kondisinya paling parah. Oleh warga sekitar, bapak dan anak ini segera dilarikan ke RSUD dr Suroto Ngawi.
Namun sayang dini hari tadi, Muhammad Agung Widodo meninggal karena dehidrasi. Sementara sang ayah kondisinya kritis dan kini masih dirawat. Sedangkan ketiga korban yakni Surati dan dua anak lainnya bernama Dwi (9) dan Iwan (6), dirawat di rumah oleh dokter puskesmas.
Menurut dr Oong Murbiantoro yang menangani para korban, diduga para korban keracunan setelah memakan telur ayam yang diduga afkiran. "Memang dilihat dari kondisi si korban diduga kuat mereka keracunan telur," terang dr Oong Murbiantoro kepada wartawan.
Sayangnya petugas tidak menemukan sisa telur yang dibeli korban. Pengakuan Surati, sisa telur yang tidak dimakan telah dibuang. "Telurnya sudah saya buang dan dimakan ayam," ujar Surati.
Hingga kini kasus keracunan massal yang menimpa satu keluarga masih ditangani petugas Polsek Kasreman Ngawi. Sementara polisi belum memeriksa penjual telur yang diduga sebagai penyebab tewasnya korban.
(fat/fat)