TKW Banyuwangi Disiksa di Taiwan akan Dipulangkan Pekan Depan

TKW Banyuwangi Disiksa di Taiwan akan Dipulangkan Pekan Depan

- detikNews
Senin, 21 Apr 2014 16:22 WIB
TKI Sihatul koma disiksa majikan/File
Banyuwangi - Sihatul Alfiah (27), TKW asal Desa Plampangrejo Kecamatan Cluring, Banyuwangi, yang disiksa majikan dan koma selama 4 bulan di Taiwan, rencananya dipulangkan ke daerah asalnya pekan depan.

Proses pemulangan Sihatul ke Juanda, Surabaya akan dikawal oleh UPT Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (UPT P3TKI) Jawa Timur dan ditemani tim medis dari RS Chi Mei Medical Centre di Liouying.

"Diusahakan dalam minggu ini paling cepat kalau tidak bisa ya minggu depan. Karena itu memang diperlukan untuk memulangkan si Uul (Sihatul Alfiyah) itu tidak bisa oleh satu institusi saja tetapi melibatkan beberapa institusi," ujar Kepala UPT P3TKI Jawa Timur, Agus Heri Santoso kepada wartawan, Senin (21/4/2014).

Kedatangan Agus bersama tim UPT P3TKI juga untuk mengecek kesiapan peralatan medis di RSUD Blambangan Banyuwangi yang sedianya akan digunakan untuk merawat Sihatul Alfiyah.

"Untuk memastikan bahwa RSUD Blambangan ini mempunyai tempat yang sudah dilengkapi dengan peralatan karena si Uul ini tidak bisa lepas dari alat yang namanya pentilator," imbuhnya.

Sementara Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Banyuwangi, Alam Sudrajat menuturkan, biaya pemulangan Sihatul ke tanah air akan ditanggung oleh majikan dan agen TKI yang menaunginya.

Kemudian untuk biaya perawatan di RSUD Blambangan sebagian akan ditanggung oleh agen TKI. Pihaknya saat ini juga mencari celah untuk membantu kepengurusan jamkesmas/jamkesda bagi Sihatul.

"Untuk biaya pemulangan ditanggung agen dan majikan. Sisa uang yang dari agen itu digunakan untuk perawatan medis. Ini kita juga akan usahakan bantu lewat jamkesda/jamkesmas," kata Alam.

Sementara ketua tim dokter RSUD Blambangan Heri Subianto menambahkan, pihaknya sudah siap merawat Sihatul Alfiyah. Selain 2 alat khusus yang disiapkan, RSUD Blambangan juga menyiapkan 9 perawat dan 5 dokter spesialis untuk merawat Sihatul Alfiyah secara bergantian.

"Peralatan dan tim medis kita sudah siap. Kita berjanji akan semaksimal mungkin berikan perawatan," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Sihatul Afiah (27), TKW asal Banyuwangi yang bekerja di peternakan sapi perah di Liouying, distrik Tainan City disiksa majikannya. Akibatnya korban koma selama hampir 4 bulan. Sihatul berangkat ke Taiwan pada tahun 2012 menempuh jalur legal melalui PT Sinergi Binakarya, Malang. Kontrak kerja yang disepakati dan ditandatangani adalah merawat orang tua.

Namun sesampainya di Taiwan, Sihatul justru dipekerjakan sebagai pemerah dan pembersih kandang sapi di Liouying, distrik Tainan City. Dia harus memerah dan membersihkan kandang berisi 300 sapi setiap hari. Jam kerjanya pun mulai pukul 03.30 - 10.00 WIB dilanjutkan dari pukul 15.00 hingga 22.00 WIB malam. Dia tidur di dekat kandang sapi.

Selain pekerjaan yang berat di luar kontrak kerja, Sihatul juga seringkali menerima siksaan dari majikannya, Huang Deng Jin. Karena tidak tahan dengan siksaan yang dialami, Sihatul sempat mengadu ke perusahaan penyalurnya dan meminta pindah kerja. Pihak PT Sinergi Binakarya kemudian mendatangi rumah majikan, namun Sihatul tak bisa pindah kerja. Sebaliknya, ia semakin disiksa oleh majikan.

Pada 21 September 2013, Sihatul dipukul dengan benda tumpul oleh majikannya hingga tak sadarkan diri. Ia dibawa ke UGD RS Chi Mei Medical Centre di Liouying. Hasil diagnosa resmi membuktikan terjadi luka di bagian belakang kepala akibat benturan benda tumpul. Sihatul koma selama satu bulan di rumah sakit.

(fat/fat)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.