"Dengan demikian pernyataan dukungan yang disampaikan oleh Suryadharma Ali kepada Prabowo Subianto, pada hari Jumat (18/4) bertentangan dengan AD/ART partai, dengan demikian batal demi hukum," kata Romi membacakan 9 poin hasil rapat di Kantor DPP PPP, Jalan Diponegoro, Jakpus, Sabtu (19/4/2014).
Menurutnya PPP belum menentukan koalisi dalam Pilpres. Mukernas II PPP di Bandung mengamanatkan agar penentuan koalisi dibahas dalam rapimnas yang digelar sebelum pelaksanaan Pilpres.
Dukungan terhadap Prabowo dideklarasikan Jumat (18/4) sore. Suryadharma langsung menyampaikan koalisi antara PPP dengan Gerindra.
"Sepakat untuk memberikan dukungan sepenuhnya kepada Bapak Prabowo sebagai calon presiden," katanya.
Suryadharma menilai, Prabowo adalah sosok yang tepat untuk memimpin Indonesia ke depan. Dukungan tersebut disebut Suryadharma sebagai dukungan yang ikhlas tanpa syarat apapun.
Namun keputusan untuk merapat ke Gerindra ini berbeda dengan hasil Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) Februari 2014, PPP mendaftar 6 nama yang layak maju sebagai Capres.
Mereka yaitu Jusuf Kalla, Joko Widodo (Jokowi), Din Syamsuddin, Khofifah Indar Parawansa, Ihsan Noor, dan Jimly Asshiddiqie. Tidak ada nama Prabowo dalam daftar tersebut.
"Hasil mukernas itu sifatnya bisa berubah dengan perkembangan politik. Keputusan mukernas itu sudah tidak relevan lagi," ujarnya.
(dnu/fdn)











































