"Kita kan rakyat biasa. Saya asli Purbalingga, ya sudah jadi rakyat biasa ya nggak masalah, jualan mendoan, jualan soto sukaraja, nggak masalah," kelakar Taufik saat dihubungi, Kamis (17/4/2014).
Meski begitu, Taufik optimis bakal lolos ke Senayan lagi. Meski caleg Dapil Jawa Tengah VII ini tak menutup mata terhadap realitas di dapilnya. Seperti di daerah lain, money politics juga masih terjadi.
"Begitu kita terjun di masyarakat, konstituen tidak melihat diri kita sebagai tokoh nasional, itu tidak di 'reken' konstituen. Tapi yang penting bisa memahami 'bahasa kalbu' yang mungkin terkesan pragmatis," ungkapnya secara simbolis.
Untuk itu, masalah yang perlu diselesaikan lewat Pemilu dan kerja politik ke depan, menurut Taufik, yaitu memerangi money politics seperti yang marak pada pencalegan 2014 ini.
"Masalahnya bukan jadi atau tidak jadi (anggota dewan), tapi substansinya adalah jangan sampai politik ini menjadi demokrasi yang dipenuhi money politics," tuturnya.
(dnu/trq)