Hasil investigasi diumumkan dalam jumpa pers Selasa (15/4/2014) kemarin. Berikut hasil investigasi Kemendikbud seperti dirangkum detikcom, Rabu (16/4/2014):
|
1. Tidak Ada Unsur Politik
|
"Tidak ada unsur politik. Kita sudah berjanji ini akan kita pelajari apa ada unsur-unsur kesengajaan, apakah ini terlepas dari unsur kesengajaan. Namun, kami tidak menutup kemungkinan andai ada unsur kesengajaan, akan kami proses," kata Wamendikbud Musliar Kasim, saat konferensi pers di Ruang DSS, Gedung A lantai 2, Kemendikbud, Jl Sudirman, Jakarta Selatan, Selasa (15/4/2014).
Musliar ditemani Ketua Balitbang Kemendikbud Furqon dan Ketua BSNP Edi Tri Baskoro saat memberikan keterangan.
1. Tidak Ada Unsur Politik
|
"Tidak ada unsur politik. Kita sudah berjanji ini akan kita pelajari apa ada unsur-unsur kesengajaan, apakah ini terlepas dari unsur kesengajaan. Namun, kami tidak menutup kemungkinan andai ada unsur kesengajaan, akan kami proses," kata Wamendikbud Musliar Kasim, saat konferensi pers di Ruang DSS, Gedung A lantai 2, Kemendikbud, Jl Sudirman, Jakarta Selatan, Selasa (15/4/2014).
Musliar ditemani Ketua Balitbang Kemendikbud Furqon dan Ketua BSNP Edi Tri Baskoro saat memberikan keterangan.
2. Soal Dibuat Sebelum Masa Pencapresan
|
"Pembuatan soal sudah sesuai dengan standar prosedur yang berlaku. Penyusunan soal UN 2013/2014 dilakukan sejak Juli 2013. Jadi jauh dari bursa capres yang dilakukan baru-baru ini," kata Wamendikbud Musliar Kasim saat konferensi pers di Ruang DSS, Gedung A lantai 2, Kemendikbud, Jl Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, Selasa (15/4/2014).
Musliar juga menyebutkan, pembuat soal itu merupakan bagian dari kementerian yang terdiri dari guru, para ahli, perwakilan dari universitas, dan lain-lain. Kisi-kisi soal UN 2014 itu juga sudah ada sejak 2012.
2. Soal Dibuat Sebelum Masa Pencapresan
|
"Pembuatan soal sudah sesuai dengan standar prosedur yang berlaku. Penyusunan soal UN 2013/2014 dilakukan sejak Juli 2013. Jadi jauh dari bursa capres yang dilakukan baru-baru ini," kata Wamendikbud Musliar Kasim saat konferensi pers di Ruang DSS, Gedung A lantai 2, Kemendikbud, Jl Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, Selasa (15/4/2014).
Musliar juga menyebutkan, pembuat soal itu merupakan bagian dari kementerian yang terdiri dari guru, para ahli, perwakilan dari universitas, dan lain-lain. Kisi-kisi soal UN 2014 itu juga sudah ada sejak 2012.
3. Soal Jokowi Tersebar di 18 Provinsi
|
"Untuk varian soalnya ada 3 dari 20 varian soal. Tersebar di 18 provinsi di wilayah barat dengan jumlah siswa 187 ribu dari total 3,1 juta siswa peserta UN atau sekitar 6 persen" kata Wamendikbud Musliar Kasim, saat konferensi pers di Ruang DSS, Gedung A lantai 2, Kemendikbud, Jl Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, Selasa (15/4/2014).
3. Soal Jokowi Tersebar di 18 Provinsi
|
"Untuk varian soalnya ada 3 dari 20 varian soal. Tersebar di 18 provinsi di wilayah barat dengan jumlah siswa 187 ribu dari total 3,1 juta siswa peserta UN atau sekitar 6 persen" kata Wamendikbud Musliar Kasim, saat konferensi pers di Ruang DSS, Gedung A lantai 2, Kemendikbud, Jl Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, Selasa (15/4/2014).
4. Tak Ada Unsur Kesengajaan
|
Kemendikbud menilai, masih banyak nama tokoh lain yang tercantum di dalam lembar pertanyaan.
"Kita juga tidak tahu tokoh-tokoh yang masuk (soal UN) masuk ke pencapresan sekarang ini. Ada nama tokoh lain seperti Rendra, Iwan Fals, dan lain-lain. Tapi mudah-mudahan tidak ada unsur kesengajaan," papar Wamendikbud Musliar Kasim, saat konferensi pers di Ruang DSS, Gedung A lantai 2, Kemendikbud, Jl Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, Selasa (15/4/2014).
4. Tak Ada Unsur Kesengajaan
|
Kemendikbud menilai, masih banyak nama tokoh lain yang tercantum di dalam lembar pertanyaan.
"Kita juga tidak tahu tokoh-tokoh yang masuk (soal UN) masuk ke pencapresan sekarang ini. Ada nama tokoh lain seperti Rendra, Iwan Fals, dan lain-lain. Tapi mudah-mudahan tidak ada unsur kesengajaan," papar Wamendikbud Musliar Kasim, saat konferensi pers di Ruang DSS, Gedung A lantai 2, Kemendikbud, Jl Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, Selasa (15/4/2014).
5. Ke Depannya Pakai Tokoh yang Meninggal
|
"Ke depan kita buat tokoh-tokoh yang sudah meninggal saja. Misalkan Pak Moh Hatta," kata Wamendikbud Musliar Kasim, saat konferensi pers di Ruang DSS, Gedung A lantai 2, Kemendikbud, Jl Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, Selasa (15/4/2014).
5. Ke Depannya Pakai Tokoh yang Meninggal
|
"Ke depan kita buat tokoh-tokoh yang sudah meninggal saja. Misalkan Pak Moh Hatta," kata Wamendikbud Musliar Kasim, saat konferensi pers di Ruang DSS, Gedung A lantai 2, Kemendikbud, Jl Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, Selasa (15/4/2014).
Halaman 2 dari 12