Penculikan massal ini terjadi di wilayah Borno, hanya beberapa jam setelah ledakan maut terjadi di sebuah terminal bus di pinggiran Abuja, yang menewaskan 75 orang. Demikian seperti dilansir AFP, Rabu (16/4/2014).
Seorang saksi mata menuturkan, sekelompok pria bersenjata menyerbu Government Girls Secondary School di Chibok, Borno pada Senin (14/4) siang. Mereka membakar sejumlah gedung di kompleks sekolah tersebut lalu melepas tembakan ke arah tentara dan polisi yang menjaga sekolah tersebut.
Sekelompok pria bersenjata tersebut melumpuhkan petugas keamanan yang menjaga sekolah dan masuk secara paksa ke dalam gedung sekolah. Selanjutnya, mereka memaksa siswa perempuan di sekolah tersebut masuk ke dalam truk dan membawanya kabur.
Seorang sumber dari otoritas keamanan setempat yang enggan disebut namanya menuturkan, ada lebih dari 100 siswa perempuan yang diculik sekelompok pria bersenjata yang diyakini anggota militan Boko Haram. Nama Boko Haram sendiri berarti 'pendidikan Barat haram'.
"Kami berhasil melacak jejak truk tersebut dan kami menemukannya mogok di antara semak-semak yang lebat. Kami sekarang tengah berusaha melacak keberadaan anak-anak perempuan yang diculik," jelas sumber tersebut.
Dilaporkan beberapa siswa perempuan berhasil menyelamatkan diri dengan melompat dari truk ketika malam hari. Salah satu siswa perempuan yang berhasil menyelamatkan diri menuturkan, kesempatan untuk kabur datang ketika beberapa pelaku sedikit teralihkan saat salah satu kendaraan mereka mogok di tengah jalan.
"Mereka berusaha memperbaikinya. Saat itulah beberapa dari kami melompat keluar dari kendaraan dan berlari ke dalam semak-semak," terang siswa perempuan tersebut via telepon kepada AFP. Siswa tersebut sudah berhasil kembali ke Chibok.
(nvc/ita)