"Ada yang katakan pemerintah siapkan 7 juta Riyal, ada yang bilang tidak. Ada yang katakan ada mafia diyat, ini tidak bijaksana. Kebetulan saya yang menangani Satinah ini, saya tersinggung, saya menunggu sejauh mana kebenarannya, saya siap di konfrontir," tegas Maftuh dalam jumpa pers di Kantor Menko Polhukam, Jl Medan Merdeka Barat, Jakpus, Selasa (15/4/2014).
Dalam kesempatan ini Maftuh juga meminta maaf kepada media yang selama ini meminta konfirmasi kepada dirinya baik melalui pesan singkat maupun telepon. Menurutnya jika dilayani, maka akan semakin runyam persoalan Satinah tersebut.
"Karena begitu datang di sana menghadapi berbagai macam tantangan yang justru sumbernya datang dari Jakarta," imbuhnya.
Maftuh bercerita soal dirinya harus berada di Arab Saudi selama 12 hari dari yang direncanakan 5 hari. "Hal ini terjadi karena yang dihadapi tidak ringan, karena apa yang ada pada kami ini sudah dimiliki mereka. Pemberitaan kawan-kawan kita yang sudah bergulir hebat semuanya ditangkap mereka," tuturnya.
(mpr/mad)