Menurut Suhardi, Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto akan mendengarkan saran dan nasihat dari Yudhoyono. Pasalnya Prabowo dan Yudhoyono memiliki sejarah kedekatan.
"SBY ini akan didengarkan oleh Prabowo. Dia mendengar saran senior dan sahabatnya. Tapi pelaksanaannya terserah beliau (Prabowo)," kata Suhardi di Kantor DPP Partai Gerindra, Ragunan, Jaksel, Selasa (15/4/2014).
Kedekatan antara SBY dan Prabowo timbul karena mereka memiliki latar pendidikan militer yang sama. Keduanya pun sudah beberapa kali bertemu. Menurut Suhardi, keduanya memiliki kedekatan emosional.
"Mereka memang ada kedekatan emosional. Prabowo dengan SBY sudah berulang-ulang bertemu, ada pertemuan lain yang tidak diumumkan secara luas, kita tidak tahu," lanjut Suhardi.
SBY pernah mengundang Prabowo secara khusus ke Kantor Presiden pada Selasa (14/12/2013) silam. Usai bertemu SBY tersebut, Prabowo mengaku semakin besar hati lantaran pencapresannya disinggung SBY. Partai Gerindra kala itu juga menyebut pertemuan ini sebagai bukti dukungan SBY ke Prabowo.
Sinyal koalisi PD-Gerindra kembali datang saat SBY menyampaikan pidato pasca hasil quick count Pileg 2014 dipublikasikan. SBY bahkan menyebut langsung bahwa koalisi dengan Gerindra adalah sebuah kemungkinan.
"Apa mungkin PD berkoalisi dengan Gerindra? Saudara, tentu terlalu dini jawaban seperti ini. Tapi satu hal, dalam politik segala kemungkinan bisa terjadi. In politics anything is possible. Menurut Otto Von Bismarck, politics is the art of possible. Saatnya belum tepat untuk jawaban spesifik seperti itu," kata SBY dalam pidatonya.
(erd/van)